28 January 2013

Untukmu, Awal Inspirasiku.


Dear kamu,

Kamu baik-baik saja, kan?
Tidak usah kamu jawab. Aku tahu kamu baik-baik saja. Pertama kalinya aku minta maaf, sebab baru sekarang aku menemukan keberanian untuk mengutarakan isi hatiku padamu, meskipun hanya lewat surat. Kamu tidak marah, kan? Aku tahu kamu tidak sepertiku. Yang kadang berteriak saat lelah mencarimu. Yang suka merutuk dalam hati saat melihatmu dalam keadaan tidak seharusnya.

Dear kamu,

Jujur kuakui tentang rasaku padamu. Sebenarnya debaran ini telah lama bersemayam di hatiku, tetapi aku malu untuk mengutarakannya. Bibirku kelu saat berhadapan denganmu. Aku memilih diam. Bukan itu saja, jemariku tak cukup mampu menerjemahkan isi hati lewat kata-kata. Entah mengapa aku sendiri juga tidak tahu.

Ah!
Aku jatuh cinta terlalu dalam padamu. Sampai-sampai aku tak ingin kehilanganmu. Bibirmu, tanganmu dan semua yang ada pada dirimu menguatkanku. Saat matahari pagi membelah hari, kau setia menemani. Saat hujan menderas, kau tak pernah lepas, menghangatkanku hingga tuntas.

Dear kamu,

Asal kamu tahu, saat aku memegang tanganmu adalah saat aku bisa menemukan semangatku untuk merangkai kata. Pun saat bibirku menyentuh bibirmu adalah saat pertama kutemukan inspirasi dan makna bagi setiap deretan aksara yang tercipta.

Dear kamu,

Terima kasih untuk kesetiaanmu. Kumohon jangan pernah tinggalkan aku yang selalu mencintaimu, sebab bagiku, kau takkan pernah tergantikan di hatiku.

Dan, malam ini aku sudah puas mencumbumu. Sekadar mencium bibir dan mulai mencecap aroma yang terkandung dalam tubuhmu, aku akan mampu melahirkan karya baru. Sekarang saatnya kamu kembali ke tempatmu yang seharusnya. Selamat beristirahat, Cangkir Kopi Kesayanganku.

Aku yang selalu mencintaimu,

@momo_DM



Oleh @momo_DM
Diambil dari http://bianglalakata.wordpress.com/2013/01/27/untukmu-awal-inspirasiku/

No comments:

Post a Comment