Sayangnya aku, patjarnya aku.
Anyway, saat aku lagi menulis surat ini kamu pasti masih tidur, kan?.
11.35 am.
Iya, ini kan hari minggu dan sudah menjadi agenda kamu kalau sabtu dan minggu adalah hari dengan jam bangun tidur berkisar jam duabelas ke setengah satu. Kesel sih (kadang). Gimana enggak? Saat bangun pagi dan ingin nelpon kamu, harus ditunda karena sang tersayang masih tidur –dan kalau tidur susah dibangunin. Setelah bangun, kamu pasti mandi lalu antar laundry lalu makan lalu pergi ke kantor dan main game. Ujung-ujungnya juga lupa sama aku? Iya kan? Iya kan? *cubit*. Hehe. I love you too. :*
Tidak se-kaku itu kok. Itu yang terlihat bukan yang terasa.
Oh iya, sampai lupa. maksud aku menulis surat ini, ingin bertanya:
“Apa kabar kotak suratmu?”
Yang aku hadiahkan beberapa bulan yang lalu. Masih seringkah ia kamu buka? Dengan pesan saat itu “Ini kamu simpan ya, letakin semua barang-barang dan surat dariku di dalam”. Untuk apa? Karena akan banyak hari-hari selanjutnya yang kamu nikmati sembari membaca surat dariku. Akan ada selamanya waktu untuk kita nantinya; membaca bersama dan mengenang saaat ini.
Aku senang menuliskan sesuatu untuk kamu, tulisan tangan. Supaya aku tidak lupa, aku pernah mencintai dan dicintai. Semoga membantu jika kelak aku ingin menyerah, membuatku ingat kembali yang kumiliki. Kita.
Tengoklah ia, semoga, surat-surat yang pernah kukirimkan dan yang akan kukirimkan menjagamu di sana. Saat aku tidak ada, kamu harus tahu kamu dicintai, kamu diinginkan.
Jangan sedih.
Aku di sini akan selalu baik-baik, sebaik aku menjaga hati yang kamu titipkan.
Dan tidak pernah lupa ku-Amin-kan “akan ada hari dimana genggaman kita menghentikan waktu dan kamu tidak lebih jauh lagi dari serentang pelukan”.
Love you, Hari…
f!
Ditulis oleh : @fre_drica untuk @sebuahego
Diambil dari http://fredricmocca.posterous.com
No comments:
Post a Comment