28 January 2013

Surat Singkat dari Selatan


Salam.

Aku dengar dari orang terdekatmu, bahwa kamu melakukan perjalanan ke utara. Seketika aku merasa kecewa. Tak ada kabar barang setitik yang sampai padaku. Padahal kau bisa beritahu aku perihal kepergianmu bahkan satu jam sebelum kau berangkat. Ada merpati yang selalu setia mengantar surat-surat kita. Tapi kau memilih untuk tidak melakukannya. Lantas pergi begitu saja. Entah berapa lama. Entah kembali atau terpaku di utara sana.

Lewat surat ini aku hanya ingin kabari bahwa aku baik-baik di sini. Di selatan. Tempat yang jauh sekali dari jangkauanmu sekarang. Kita memang terpisah. Tapi langit kita masih sama. Langit di selatan tetap cerah. Sebagaimana lukisan yang pernah kau hadiahkan padaku. Di sana tertuang serabut awan tak beraturan. Dengan warna biru laut yang berhasil kau padukan dengan putih nan lembut.

Bagaimana kabarmu di utara? Sudahkah kau temukan apa yang kau cari? Aku bingung. Mungkin sampai surat ini sampai ke tanganmu entah berapa lamanya, aku belum tau apa maksudmu melakukan perjalanan sejauh itu. Ke utara. Tempat yang jauh sekali dari jangkauanku sekarang. Jika sejatinya kau membutuhkan tempat pulang, maka temui ibumu saja. Di rahimnya kita pernah merasakan hangat yang melebihi pelukan. Cium tangannya, kau akan rasakan sedalam-dalamnya rindu.

Sudah, lanjutkan saja. Jika telah kamu selesaikan perjalanan ke utara, jangan lupa temui aku di selatan.

Salam rindu dari selatan.



Oleh @ulfaground
diambil dari http://ulfarizkiana.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment