Untukmu Yang Sedang Berjuang
Pagi ini matahari menyambut pagiku dengan
ramah, menyingkirkan kedinginan yang menyelimuti sejak semalam.
Sinarnya begitu hangat menyapaku. Namun hangatnya matahari yang
menyinari pagi ini mungkin tak seberapa hangatnya dengan senyumanmu.
Senyumanmu yang selalu menghangatkan ketika dinginnya hati, menyapa
ketika hati kesepian, menyambut ketika hatiku datang. Ya, sinar matahari
tak seberapa memikat, dibandingkan dengan memikatnya senyumanmu.
Tapi suara musik dangdut tetangga yang
sedang punya hajat, sangat mengganggu ketenangan pagi ini. Alangkah
nikmatnya jika menulis diiringi dengan musik klasik. Suara yang mendayu
dayu, dengan bit yang rendah. Akan tetap kunikmati walaupun sedikit
tidak mengenakkan hati.
Jarang sekali aku menulis surat sepagi
ini. Ya, aku pulang hari ini ke tangerang. Melepas rindu denganmu seakan
menjadi sebuah rutinitas tanpa batas. Seperti pola pembagian 1 dengan 0
, ya tak terhingga, yang mungkin hanya bisa diselesaikan dengan pola
limit dengan metode L’hopital. Rumit, begitulah kerumitan untuk
meluapkan rasa rinduku.
Untukmu yang berjuang menuju dunia bebas.
Oleh @babang_arya untuk @hey_gina
Diambil dari likeheavenjourney.wordpress.com
---
Surat balasan @hey_gina untuk @babang_arya
Hello Sun(ny)day
Hello sun(ny)dayShould be nice having a fairy sun this whole day, shouldn’t it?
Ahaha, at least the sun is being fair enough to dry my uniform :p
So, how’s your day?
Mine is a bit messy. A bit nervous, a bit scared, a bit uncontrolled.
Udah ah, cape ngomong enggres, ga seru..
…………………………………….here where my fingers stop for moments…………………………………………
Duuuh, maaf yaa sempet lupa hari ini giliran ginaa,
Mana modem lemyot abeeees..
Udah ah, segini duluuu, ntar lain kali kita panjang2in
Aaaaaaaaaaaak udah jam 5 aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakk \(!!˚O˚)/
Diambil dari havebeenwritten.wordpress.com
No comments:
Post a Comment