Syafira Salsabila
Aku gak tau ini sudah
surat keberapa yang kukirim untukmu. aku lupa. soalnya aku cuma ingat kamu.
ngomong - ngomong soal surat. aku jadi ingat lagu Dewa 19 - Kangen. yang
liriknya.
Kuterima suratmu
Tlah kubaca
Dan aku mengerti
tapi seiringnya zaman
dan teknologi yang berkembang pesat. sudah banyak yang melupakan surat -
menyurat. untung saja kita ikut #30harimenulissuratcinta jadi setidaknya kita
bisa kembali ke zaman dulu orang pacaran lewat surat - menyurat. kalau zaman
sekarang kan sudah gak lagi. yang ada malah liriknya malah kaya gini.
Kuterima mentionmu
Tlah kubaca
Dan aku mengerti
maaf, aku gak bisa janji
kalau aku bisa datangin kamu kesana. sebenarnya aku pengen banget main banjir sama
kamu. terus kita tenggelam sama - sama terbawa arus. tapi aku sibuk ngurus
kuliah dan kerja. lagi pula itu kulakukan untuk kamu. untuk kita. untuk masa
depan kita. duile sinetron banget jadinya.
soal valentine. aku gak
peduli. bagiku tiap harinya kita sudah merayakan sesuatu yang menyenangkan
melebihi valentine. ntar deh kukasih coklat tapi kalau ingat sih. soalnya
kadang - kadang aku suka makan sendiri :p
terakhir aku mau upload
foto kita habis skypean. baik - baik disana ya, jangan sampai jatuh cinta sama
cewek - cewek cantik disana. love you :))
Oleh: @theonugraha untuk
@canne_can
Diambil dari: http://theonugraha.blogspot.com/
---
Surat Kesekian
Aku rasa ini surat kesekian yang sudah
kutulis untukmu, dan aku masih belum bisa menggambarkan perasaanku kepadamu
sebenarnya. Kurasa surat ini hanya pengantar. Mengantarkan beberapa kata yang
terlalu sulit untuk diucap lewat suara. Surat ini hanya suara yang tidak
sampai.
Dan ya, aku juga tidak peduli dengan
valentine selama aku masih memilikimu. Karena kasih sayang tidak hanya
dirayakan dalam satu hari. Kasih sayang selalu ada setiap hari. Setiap jamnya,
setiap detiknya. Tidak hanya setiap satu hari dalam setahun. Tidak setiap
tanggal 14 February.
Sayang, aku belum tidur sampai sekarang. Aku
takut tidur. Aku takut mimpi kamu. Aku takut rinduku makin menggebu jika aku
bertemu denganmu meskipun hanya dalam mimpiku. Takut akhir mimpiku tidak
seperti yang diinginkan. Karena kehilanganmu dalam mimpi pun terlalu
menyeramkan untuk dibayangkan.
Hari ini aku kehabisan kata-kata. Boleh aku
ganti surat ini dengan sedikit ungkapan yang mungkin bisa kau mengerti?
“Kamu adalah akar
kuadrat pada cintaku. Buatnya terus berkali lipat, selalu bertambah besar.
Tidak pernah berkurang.”
“Kamu sama dengan X.
Selalu kucari. Dengan cara apapun, selalu kucari. Dengan rumus, logika, hingga
hati.”
“Kamu adalah pukul 12
dari jam ku. Kamu ada tepat di depanku.”
“Kamu adalah bulan,
sedangkan aku adalah pungguk. Sayang, pungguk merindukan bulan.”
Surat balasan dari @canne_can
untuk @theonugraha
Diambil dari: http://parahhana.blogspot.com/
\o/
ReplyDelete