23 January 2013

Dari Dunia Maya ke Dunia Nyata

Untuk empat orang pelantun nada yang teristimewa,

Hai. Boleh pinjam nama kalian sebentar? Sebelumnya, aku minta maaf kalau surat ini akan terasa sangat formal, berbanding terbalik dengan gaya percakapan kita sehari-hari. Ini surat pertamaku untuk kalian. Jadi bersiaplah untuk menemukan banyak momen-momen yang pertemanan kita yang akan kuceritakan di sini, yang mungkin kalian sudah lupa tapi aku akan selalu ingat akan hal itu.

Aku masih ingat benar awal perkenalan kita. Tidak, kita tidak pernah bertemu sebelumnya. Aku telah menjadi penikmat musik kalian sejak awal kemunculan kalian di tahun 2005, tapi aku tidak pernah melihat penampilan langsung kalian sebelumnya. Baru pada tahun 2007, kesempatan itu datang. 

Berawal dari keisenganku untuk mencari-cari account kalian di Friendster. Iya, Friendster. Mungkin era Friendster terdengar sangat kuno. Tapi memang dari situlah semua cerita kita bermula. Pertama, aku menemukan account milik salah satu dari kalian. Bermodalkan nekat, aku menekan tombol “send friend request”. Aku tidak berharap banyak. Tak disangka-sangka, beberapa hari kemudian, aku mendapatkan notifikasi bahwa kamu menerima friend request dariku. Aku pun meninggalkan testimonial (begitu kata Friendster, meski sebenarnya lebih merupakan pesan) di profilmu. Tanpa kuduga, kamu membalasnya. Dari situlah hubungan pertemanan kita dimulai.

Singkat cerita, kita menjadi teman akrab. Obrolan yang terjadi di antara kita pun bukan seperti layaknya seorang artis dengan penggemarnya, tapi lebih seperti teman. Hampir satu tahun kita hanya berinteraksi melalui Friendster tanpa pernah bertemu langsung. Namun, aku yakin, suatu hari nanti, aku tidak hanya akan bertemu denganmu. Tapi juga dengan tiga orang istimewa lainnya.

Kesempatan pun semakin terbuka lebar ketika awal tahun 2008 aku berkenalan dengan sesama penggemar. Kalian pasti tahu siapa yang aku maksud karena ia telah mengenal kalian sejak lama. Sama dengan perkenalan awalku denganmu, aku berkenalan dengannya melalui Friendster. Berawal dari bertukar pesan di Friendster, kami bertukar nomor handphone. Awalnya aku ragu untuk memberikannya nomor handphone-ku, tapi tidak kusangka-sangka, keputusanku untuk memberikan nomor handphone-ku kepadanya adalah keputusan yang akhirnya memberikanku kesempatanku untuk bertemu dengan kalian secara langsung.

Aku masih ingat dengan jelas percakapanku denganmu yang terjadi secara langsung. Via telepon. Waktu itu, melalui temanku ini, aku berbicara denganmu. Aku memperkenalkan diri dan inilah respon yang kamu berikan:

“Oh… iya, gue inget. Kita kan sahabat di dunia maya, ya. Ayo lah, nonton kita manggung jadi temenannya bisa lanjut di dunia nyata.”

Tidak lama setelah itu, tepatnya tanggal 8 Juli 2008, kesempatan yang telah kunanti-nanti itu akhirnya tiba. Aku bertemu tidak hanya denganmu, tapi dengan tiga orang lainnya. Awalnya, aku sangat gugup. Ya, bertemu dengan artis idola, siapa juga yang tidak gugup? Tapi ternyata kegugupanku itu tidak berarti karena kalian berempat sangat ramah. Aku tidak merasa sedang mengobrol dengan artis idola. Aku merasa seperti teman kalian. Dan itulah yang aku rasakan sampai sekarang.

Berkat perkenalanku dengan kalian, aku juga mendapatkan banyak teman-teman baru. Kami sesama penggemar kalian, tapi hubungan kami sudah seperti saudara. Awalnya aku hanya bisa mengagumi kalian seorang diri, tapi sekarang aku sudah mempunyai teman-teman yang bisa berbagi tentang kecintaan kami kepada kalian bersama-sama.

Banyak orang menganggap hubungan artis dengan penggemarnya tidak akan pernah dekat, akan selalu ada gap di antara mereka. Tapi aku tidak merasakan hal ini. Yang aku rasakan, dan juga teman-temanku rasakan, adalah hubungan pertemanan. Ya, kalian menganggap kami semua teman. Tidak banyak artis yang demikian. Pada detik itu, aku menyadari bahwa aku mengidolakan orang-orang yang baik dan tepat.
Pengalaman kita sebagai teman sangatlah banyak. Ingatkah kalian waktu kita semua pergi ke Dufan? Itu merupakan salah satu pengalaman yang paling menyenangkan karena kita bisa bermain bersama-sama di taman hiburan yang sangat sepi. Aku ingat betul. Manajer kalian mengatakan seharusnya hari itu kalian melakukan rekaman untuk album terbaru kalian, tapi kalian lebih memilih untuk pergi ke Dufan bersama kami.

Oh! Satu hal yang paling penting. Sebenarnya aku ingin meminta maaf. Secara tidak sengaja, aku menjerumuskan kalian ke jurang berbahaya yang bernama K-Pop. Aku ingat betul, dulu kalian sering menggodaku karena aku menyukai K-Pop. Tapi setelah itu, kalian semua berhasil aku tularkan virus K-Pop. Kita semua mengidolakan BigBang dan 2NE1. Sewaktu BigBang mengadakan konser di Jakarta bulan Oktober 2012 yang lalu, kita menontonnya bersama-sama. Itu juga menjadi salah satu pengalaman yang tidak akan kulupakan: menonton konser artis idola bersama artis idola lainnya. Sekedar mengingatkan, kalau 2NE1 datang ke Jakarta, kita harus nonton bersama-sama lagi ya ;)

Banyak orang yang merasa iri dengan pertemananku dengan kalian dan mereka mengatakan bahwa aku sangat beruntung bisa mengenal kalian. Ya, aku memang beruntung bisa mengenal sosok kalian secara pribadi. Dan aku ingin berterima kasih atas kejutan-kejutan kecil yang kalian berikan kepadaku: ucapan ulang tahun, bahkan sedikit kejutan kecil di bagian ‘thanks to’ album terbaru kalian.
Sekali lagi, aku cuma bisa mengucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah seperti temanku sendiri. Terima kasih telah membawa pertemanan kita di dunia maya ke dunia nyata. Aku akan terus mengagumi kalian, mengagumi karya kalian, dan menunggu karya-karya kalian berikutnya.


Dari salah satu penggemar setia kalian yang ‘tidak berisik tapi percaya’ ;)


Oleh @nessamantha untuk @kamga_mo @NerraMerlin @chevrinAnayang @TaTahir @TanggaMusic
Diambil dari http://pieceofcupcakes.tumblr.com




No comments:

Post a Comment