23 January 2013

Yth. Mr. Thom Yorke



Hello Sir, apa kabar?

Mungkin anda tidak bisa membaca surat ini karena dalam bahasa Indonesia, well, bahasa Inggris saya sangat katro, Sir. jadi tolong dimaklumi.

Mungkin anda juga tidak akan membaca surat ini, karena tak terkirim, atau menguap di internet. Biarlah.

Sir, sedikit yang ingin saya tanyakan, bagaimana asal muasal suara indahmu itu? 

Suara yang jika didengar seksama maupun tidak seksama bisa meluluhkan jiwa. betul. sering saya temukan tiba-tiba mata saya berair mendengar nyanyianmu. iya, saya memang pundungan, sedikit-sedikit berkaca-kaca, sedikit-sedikit mengalirkan air mata. kata orang sini mbrebes mili. begitulah. lagumu, suaramu, bikin saya mbrebes mili. oh, dan juga melayang. melayang mengambang di ruang hampa. tiba-tiba sekeliling saya hilang. hanya ada saya, kamu, dan melodi-melodi itu. 

Hey, Sir. mungkin jika kamu belajar tilawah, saya akan menangis tersedu-sedu mendengarmu. nyanyi doang aja bikin mbrebes mili. Sigh.
oke lupakan ide konyol itu, sebelum saya dituduh teroris.

Jadi begini, anda telah mengisi sebagian hidup saya. jika hidup saya ini adalah sebuah film. maka musikmu lah yang jadi soundtracknya. saya sudah mengenal anda sejak jaman masih berseragam putih biru, sekitar 15 tahun yang lalu. dan, tanpa basa basi anda telah memerkosa kuping remaja saya. apakah anda merasa bersalah? seharusnya sejak dulu saya laporkan anda ke komnas perlindungan anak, agar masalah ini tak berlarut-larut sampai saya dewasa. sampai hari ini.

Oh, ada yang penting. anda dan band anda itu telah menemani saya menjalani masa-masa berat. masa menapak ke masa depan, mengerjakan tugas akhir yang tidak terlalu saya suka. juga masa-masa berat setelahnya. oke mungkin ini berlebihan, tapi menurut saya lembur sampai pagi demi sesuap nasi adalah masa-masa berat. baiklah, nasi itu bukan cuma sesuap. entah bagaimana suaramu, dan paduan alat musik dari teman-temanmu itu bikin otak saya semakin terpacu dan laju. oh, dan juga kopi. bikin mata saya melek. saya belum pernah mabuk. atau bermabuk-mabukan. juga mabuk darat, laut, dan udara. tapi suara dan musikmu sudah bikin saya mabuk, mabuk kepayang, mabuk ke awang-awang, terbang dan meliar. barangkali, kini saya sedikit mengerti kenapa para sufi bisa sangat tenggelam berputar-putar pada darwisnya mengikuti irama. mereka mabuk. baiklah, saya berlebihan. mari kita hentikan analogi-analogi ngaco ini.

Sir, sebenarnya saya ingin panggil anda om, karena anda seusia om saya, maksud saya Tulang saya. tapi barangkali anda akan keberatan.


Dear sir, nice to know your music. thanx for being there in my life, in my computer.

wish we all fitter. happier. more productive. comfortable. nothing so ridiculously teenage and desperate. nothing so childish. at a better pace. slower and more calculated.no chance of escape. concerned (but powerless). less chance of illness. still cries at a good film (and book). etc etc …

warm regards,
-your cheesy fan

Ditulis oleh : @daynif untuk @thomyorke
Diambil dari http://braincrashing.tumblr.com

No comments:

Post a Comment