Karena saya menulis surat ini di sore hari, maka perkenankan saya membuka surat ini dengan ucapan, Selamat Sore Ibu Suri, @deelestari
Novelis Indonesia terfavorit versi saya :)
Melalui surat ini, saya cuma mau cerita sedikit tentang kekaguman saya pada Ibu Suri.
Jadi, pada awalnya saya membaca "Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh". Tulisan pertama karya Ibu Suri yang saya baca. Mama yang sebenernya beli, tapi kemudian baru setengah, beliau nggak melanjutkan karena memang pada dasarnya nggak hobi baca. Saya masih SMP ketika membacanya. dan 65% saya nggak ngerti apa isinya karena bahasa ilmiah yang Ibu suri tuliskan dalam novel tersebut yang pada saat usia saya, hampir tidak pernah mendengar sebelumnya. Rumit sekali, tapi tetap saya baca sampai akhir :)) dan walaupun saya nggak ngerti, entah kenapa saya kok tetap suka.
Yang kedua saya baca adalah "Perahu Kertas". Novel karya Ibu Suri yang paling saya suka. Saya beli dengan uang saku saya sendiri pas SMA. dan saat saya membaca, saya merasa hidup saya mirip dengan Kugy. Kegalauan yang Kugy rasakan, saya bisa merasakannya ... Saya sempat nggak bisa move on dari Perahu Kertas. Saya baca ulang part-part favorite saya. Saya merasa apa yang ada di dalamnya sangat pas dengan isi hati saya. Tapi setelah novel itu saya pinjamkan ke teman-teman, mereka pun bilang kalau kisah Kugy mirip dengan hidup mereka. Mereka merasa Kugy adalah cerminan diri mereka. Dari situ saya sadar bahwa ternyata, bukan hidup saya yang mirip Kugy, tapi tulisan Ibu Suri-lah yang mampu menghipnotis kita semua sampai merasa hidupnya mirip dengan hidup Kugy -_-
Akhirnya di titik ini saya menarik kesimpulan, bahwa tulisan Ibu Suri.... luar biasa. Dari setiap detil yang Ibu deskripsikan dengan apik, saya jadi seperti merasa hidup di dalam ceritanya, bukan sebagai penonton yang diceritakan. Saya mulai nge-fans sama Ibu Suri :))
Akhirnya saya baca beberapa karya Ibu Suri. Rectoverso, Madre, seri Supernova seperti Partikel, Akar, Petir---yang tidak saya baca secara berurutan...Semuanya saya suka. Membuat saya merasa sejuta kali lebih cerdas karena kajian informasi pintar tapi tak terkesan sok pintar yang dijabarkan. Ibu Suri berhasil membuktikan keahliannya dan keragaman literaturnya, bukan sekedar hasil dari mbah google.
Begitu pun adegan dan dialog lucu di dalamnya, yang... lucu aja... tanpa terlihat berusaha begitu keras buat ngelucu :)
Ah, saya juga suka semua lagu deskripsi yang ibu tulis di rectoverso. Juga di film Perahu Kertas!
Ibu Suri nggak ada matinya!
Akhir kata, sekian surat dari saya.
Salam hangat dari satu diantara ribuan pembaca setia karya-karya Ibu Suri
-FIKA-
Ditulis oleh : @fkrdp untuk @deelestari
Daimbil dari http://fikarachmadianputri.blogspot.com
No comments:
Post a Comment