26 January 2013

Surat Kaleng untuk @heryudiantov


Teruntuk dosen pengawasku yang hanya bisa kuperhatikan diam-diam @heryudiantov

Hallo pa dosen, atau emm kak dosen? Ah entahlah aku harus memanggilmu apa, karena kupikir kau masih terlalu muda untuk kupanggil pak, bukan begitu?

Sebenarnya, sudah cukup lama juga aku mengenalmu. Sejak hari itu, tahun pertama aku memasuki tempat pendidikan yang menurutku sama sekali bukan duniaku. Kalau saja aku terlalu mematuhi peraturan ujian, mungkin aku tidak akan pernah mengenalmu dan ujian susulan tidak akan pernah seringan saat aku menyadari hadirmu.

Kumohon maafkan semua kelancanganku ini yang telah begitu beraninya diam-diam mencari namamu dalam lembaran surat merahku, berharap mengenalmu lewat dunia maya. Mendengarmu berbisik-bisik dengan salah satu dosen wanita yang kharismanya juga aku kagumi, memutarkan kepalaku seketika ketika kau tiba-tiba lewat dihadapanku, tersenyum diam-diam saat kau menegurku dengan gaya galakmu yang aku tahu pasti kau tidak segalak itu. Dan yah, dengan sedikit bantuan teman dekatku, aku akhirnya bisa menemukan namamu, dan mulai membaca beberapa tulisanmu di dunia maya.

Sekali lagi, tolong maafkan aku, tapi aku tidak cukup berani meski untuk sekedar menyapamu atau bertanya basa basi padamu seperti yang biasa dilakukan oleh mahasiswa yang sangat ingin mengenal dosennya. Aku bisa membayangkan bagaimana muka lugumu itu kebingungan ketika menerima suratku ini. Maafkan kelancanganku karena telah begitu berani menuliskan ini untukmu.

Waktuku sudah hampir habis di tempat ini, dan aku tidak tahu apakah selepas ini aku masih bisa melihatmu lagi atau bahkan tidak sama sekali. Kau tidak perlu kebingungan bertanya siapa aku, karena aku selalu dalam jarak yang aman untuk melihatmu dari kejauhan, dan kupastikan aku tidak akan menganggumu. Aku hanyalah mahasiswa, yang diam-diam menaruh hati pada kelembutanmu. Terimakasih untuk waktu yang pernah kau sempatkan hanya untuk bertanya padaku, menanyakan namaku dan sedikit hal penting lainnya yang memang kau butuhkan. Aku pasti akan sangat merindukan masa-masa itu. Terimakasih juga karena telah menyempatkan waktumu untuk membaca tulisan yang aku tulis dengan seluruh sisa-sisa keberanianku.

Salamku untukmu,
dari mahasiswa yang selalu mencari celah agar bisa melihatmu.

No comments:

Post a Comment