Teruntuk dosen pengawasku yang hanya bisa kuperhatikan
diam-diam @heryudiantov
Hallo pa dosen, atau emm kak dosen? Ah entahlah aku harus
memanggilmu apa, karena kupikir kau masih terlalu muda untuk kupanggil pak,
bukan begitu?
Sebenarnya, sudah cukup lama juga aku mengenalmu. Sejak
hari itu, tahun pertama aku memasuki tempat pendidikan yang menurutku sama
sekali bukan duniaku. Kalau saja aku terlalu mematuhi peraturan ujian, mungkin
aku tidak akan pernah mengenalmu dan ujian susulan tidak akan pernah seringan
saat aku menyadari hadirmu.
Kumohon maafkan semua kelancanganku ini yang telah begitu
beraninya diam-diam mencari namamu dalam lembaran surat merahku, berharap
mengenalmu lewat dunia maya. Mendengarmu berbisik-bisik dengan salah satu dosen
wanita yang kharismanya juga aku kagumi, memutarkan kepalaku seketika ketika
kau tiba-tiba lewat dihadapanku, tersenyum diam-diam saat kau menegurku dengan
gaya galakmu yang aku tahu pasti kau tidak segalak itu. Dan yah, dengan sedikit
bantuan teman dekatku, aku akhirnya bisa menemukan namamu, dan mulai membaca
beberapa tulisanmu di dunia maya.
Sekali lagi, tolong maafkan aku, tapi aku tidak cukup
berani meski untuk sekedar menyapamu atau bertanya basa basi padamu seperti
yang biasa dilakukan oleh mahasiswa yang sangat ingin mengenal dosennya. Aku
bisa membayangkan bagaimana muka lugumu itu kebingungan ketika menerima suratku
ini. Maafkan kelancanganku karena telah begitu berani menuliskan ini untukmu.
Waktuku sudah hampir habis di tempat ini, dan aku tidak
tahu apakah selepas ini aku masih bisa melihatmu lagi atau bahkan tidak sama
sekali. Kau tidak perlu kebingungan bertanya siapa aku, karena aku selalu dalam
jarak yang aman untuk melihatmu dari kejauhan, dan kupastikan aku tidak akan
menganggumu. Aku hanyalah mahasiswa, yang diam-diam menaruh hati pada
kelembutanmu. Terimakasih untuk waktu yang pernah kau sempatkan hanya untuk
bertanya padaku, menanyakan namaku dan sedikit hal penting lainnya yang memang
kau butuhkan. Aku pasti akan sangat merindukan masa-masa itu. Terimakasih juga
karena telah menyempatkan waktumu untuk membaca tulisan yang aku tulis dengan
seluruh sisa-sisa keberanianku.
Salamku untukmu,
dari mahasiswa yang selalu mencari celah agar bisa
melihatmu.
No comments:
Post a Comment