Untuk kamu @anisfadilah
Halo. Apa kabar? Sudah lama ya kita tidak bertemu disini. Tepatnya di dalam tulisanku.
Selama ini memang bukan kamu yang pergi,tapi aku yang ragu untuk datang ke pikiranku sendiri. Ragu iya,takut iya.
Dulu,tidak diundang pun aku selalu datang. Kamu sedikit saja melirik,berjuta kata langsung terpikir olehku. Hasilnya? Hampir seluruh tulisan -mungkin memang semua- terinspirasi dirimu.
Dulu,kamu selalu mengundang. Tidak dengan kata-kata memang. Hanya lewat senyuman.
Dan aku hanya tergoda untuk selalu iya. Aku hanya terpancing untuk selalu menulis tentangmu. Lalu kamu? Kamu hanya senang dan tersanjung.
Tapi itu dulu. Sekarang? Ya beda.
Sekarang,diundang sekalipun aku ragu untuk bilang iya. Mungkin karena aku terlalu banyak memikirkan orang lain. Mungkin karena aku terlalu perasa. Mungkin karena sejuta kata tadi sudah dibawa pergi dan disimpan dalam-dalam oleh kenangan.
Sekarang,aku selalu ingin mengundang. Dengan sok berani,ku umbar sejuta kata untuk mereka yang bahkan tidak pernah menganggap aku ada. Untuk mereka yg bahkan tak mampu ku ajak bicara. Walau memang hasilnya sekedar perasaan lega dan sedikit harapan.
Hai. Kurasa sudah terlalu banyak aku bicara. Kuharap tidak lebih dari sejuta kata. Karena sejuta kata itu akan kau ciptakan nanti dengannya. Bahkan mungkin semilyar,seribu milyar,atau lebih. Intinya,yakin kepada cinta.
Sudah yah. Sampai jumpa lagi entah kapan. Sampaikan salamku padanya. Siapa tahu nanti aku dan dia bertemu di tulisanku. Tetap romantis dan terus bersama !
Dari penulis surat kaleng yg kau sudah tau isinya (si)apa.
No comments:
Post a Comment