26 January 2013

Surat Kaleng untuk @adelphobalaw


Untuk Kamu, Tanpa Perlu Balasmu.

Kepada : @adelphobalaw

Dear kamu.

Surat ini kubuat dengan penuh pertimbangan
Surat ini untuk kamu. Surat ini datang dengan segenap rindu.
Rindu yang selalu kumiliki walau tak kunjung kau hampiri.
Rindu ini tak pernah lari, dia selalu ada disini.
Dengan paket surat dan rindu ini, biarkan aku sedikit bercerita..

Pertama, maaf karena aku menyita waktumu dengan membaca surat ini.
Yah mungkin surat ini tidak penting bagimu.
Maaf juga karena selalu membuatmu terganggu dengan tingkahku.
Aku tahu seharusnya aku dengan umurku ini, paham dengan batas untuk sekedar menaruh perhatian kepadamu.
Tapi batas itu tidak berlaku untukmu.
Maaf jika kau mual dengan segala ucapanku..tapi memang begitu.

Izinkan aku bicara soal diri ini yang selalu mengagumimu.

Aku mengenalmu ketika kamu masuk SMA yang sama denganku, tapi umurku setahun lebih tua darimu.
Itu membuat kita menjadi kakak kelas dan adik kelas.
Lalu, aku lihat di salah satu social media, ramai membicarakanmu sebab wajahmu yang mirip dengan salah satu artis.
Aku mulai mencari tahu, dan ternyata benar..kau mirip dengan artis yang aku idolakan tersebut.
Sejak saat itu, kamu makin ramai dibicarakan oleh teman-temanku di twitter dan aku salah satu yang mengidolakanmu.
Seiring berjalannya waktu, topik akan dirimu mulai dilupakan. Namun tidak denganku.
Aku masih menyimpanmu rapat, tanpa sekat.

Kamu tidak perlu tahu bagaimana bisa aku begitu menyimpan dirimu sampai sejauh ini.
Karena akupun tak tahu.
Rasa ini bukan rasa yang meminta balasmu. Dia tulus , jadi...jangan takut.
Aku tidak mengharapkan apapun..hanya ingin memberi tahumu.
Karena setelah ini, aku harap aku akan lega.
Karena pada akhirnya sebagian dari hatiku merelakan kisahnya tentangmu untuk kutuliskan disini. Di surat ini

Dulu memang aku mengagumimu karena kemiripanmu dengan artis tersebut.
Tapi bukan, aku sadar bukan karena itu.
Aku pun tak tahu mengapa, kamu selalu menarik. Menarik perhatianku.

Terakhir, biarkan aku berkata seribu maaf ,
Untuk waktu yang kau luangkan
Untuk tingkah yang selama ini mengganggu.
Untuk rindu yang hadirnya pun aku tak tahu.
Untuk rasa yang entah mengapa selalu ada.
Untuk kekaguman yang tak pernah luntur.
Untuk Kamu.


Maaf, Po.


No comments:

Post a Comment