What If?
Kamu sih, ngerasanya
memang kayak gampang saja, Em. Tinggal ngomong. Tapi yang di sini ngadepin, gak
segampang itu, Em. Kapan pun sudah di depan romo, lihat matanya saja, langsung
inget kalau aku gak mau dia sakit, kecewa, atau marah. Itu yang nahan apa pun
di mulutku, Em. Aku gak mau dia kenapa-kenapa.
Nah, itu, Em. Itu. Momen
yang tepat. Itu yang belum ketemu. Jadi kalau sudah ketemu momennya, ngomongnya
juga enak. Meski tetap romo dan ibu kecewa sih.
Tentang harus nunjukin
ke Romo, kalau aku baik-baik saja, sih, aku kayaknya bisa. Kecewa iya, marah,
apalagi. Tapi mau gimana lagi. Wong kenyataannya juga seperti itu. Diteruskan
juga malah gak baik. Dipaksa juga gak mungkin, tho? Dira malah bisa dendam
nantinya.
Aku agak reda kok
sekarang, marahnya. Sudah gak meluap-luap seperti kemarin-kemarin. Kecewanya
tetap. Gak akan ilang kayaknya, gak akan lupa juga.
Tapi yo wes lah, ya, Em.
Yang penting memang ngomongnya ke romo. Itu dulu.
Oleh: @adityalenggah
untuk @wardaniema
Diambil dari: http://www.namarappuccino.com/
---
What if?
to :
aditya.lenggah@gmail.com
subject :
Ini kamu sejak kapan sih
jadi mbulet gini? Berapa tahun sih kita ga ketemu koq Aditya Santoso jadi melow
begini? Meski aku belum pernah mengalami, tapi yang aku tahu kalau kamu tunda
ngomong sama romo sehari aja, waktu ga akan berhenti kan? Sekarang atau nanti
romo, ibu terutama kamu pasti kecewa. Nah kalo sama sama kecewa kenapa nunggu
nanti?
Romo masih suka mancing?
Minggu besok aja romo mancing, ibu juga. Ngomong deh kamu, ga usah mbulet. Romo
sama ibu itu lebih kuat, jauh lebih kuat dari yang kamu tahu (ini aku sok
tahu). Romo dan ibu itu cuma lihat kamu, kalau kamu down mereka juga sedih,
makanya kendalikan dirimu. Kamu laki laki kan? Ga butuh waktu lama untuk mikir,
kalau perempuan sih beda lagi, masalah kecil aja di gede gedein.
Sekarang aku udah ga
mikirin Dira kalau kasih masukan ke kamu, kecuali kamu belum ngomong ke mama
papa Dira, yang sudah ya sudahlah, mau Dira ngapain kek terserah dia hwuooooo
judesnya Ema keluar lagi ahahahha kamu sih dit mancing mancing.
Momen itu ga dateng
dengan sendiri, kamu ciptakan. S E C E P A T N Y A.
Surat balasan dari
@wardaniema untuk @adityalenggah
Diambil dari:
http://miftachaliq.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment