26 January 2013

Surat Kaleng untuk @imamaulanayusup


Halo Ini Yang Kedua Dariku


Dear, @imamaulanayusup

Halo kamu yang mencuri hati, kau berjumpa dengan aksaraku lagi.

Bagaimana surat kalengku yang kemarin? Cukup menyenangkanmu kah? Aku senang jika itu membuatmu senang, membayangkan kamu yang membaca dengan mengerutkan kening dan senyum yang ditahan hahaha.

Tahukah kamu, kenapa aku menulis surat kaleng lagi? Itu karena kamu, karena reaksimu terhadap surat kaleng yang kukirim minggu lalu. Reaksimu itu lucu, kau tahu? Membuat aku tersenyum malu melihatnya. Bagaimana bisa aku tahu reaksimu? Tantu saja aku tahu, aku kan pengagummu. J

Bagaimana kabarmu minggu ini, hai alis tebal? Hahaha tak apa kan jika au kujuluki alis tebal, alismu kan memang tebal sekali hahaha. Aku dengar, kau sedang belajar di pare ya sambil belajar usaha pertanian? Ya aku tahu apa-apa yang menjadi kegiatanmu, aku kan kepo hahaha :p belajar yang rajin ya kak, agar kau dapat kebaikan setelahnya J

Oh ya, dan kau tahu? Aku menulis surat ini dengan senyum yang membahagiakan hati. Karena apa? Karena tentu saja, membayangkanmu membuat ujung ujung bibirku melawan gravitasi hahaha ya sebut saja aku hiperbola, tapi itu memang benar terjadi padaku J

Kak, kau sudah merindukan mahameru lagikah? Manakah yang kau rindukan dari mahameru? Ranu kumbolo kah? Tanjakan cinta kah? Atau puncaknya? Ah kau pasti merindukan semuanya ya? Oh ya kak, apa yang paling pertama kau ingat saat kau mencapai puncak mahameru? Semoga itu Tuhanmu yang kau ingat pertama ya J hei, kak tahukah kau bahwa aku sangat ingin juga mencapai puncak mahameru? Aku mau, sayangnya aku pikir kekuatan fisikku masih belum cukup untuk menjadi bekal untuk berangkat kesana. Tapi, jika nanti kekuatan fisikku sudah cukup dijadikkan modal, maukah kau mengajakku ke puncak mahameru? Lalu bersama-sama mengingat kebesaran tuhan kita diatas sana? Maukah kak?

Ah, aku rasa suratku sudah cukup panjang ya kak. Baiklah, aku sudahi dulu surat kalengku yang ini ya kak. Semoga minggu depan aku bisa mengirim surat kalengku lagi kepadamu. Maukah kau menunggu? J


Dari aku, pengagummu yang bukan anak sastra dan bukan pujangga. hahaha

No comments:

Post a Comment