Halo Ini Yang Kedua Dariku
Dear,
@imamaulanayusup
Halo
kamu yang mencuri hati, kau berjumpa dengan aksaraku lagi.
Bagaimana
surat kalengku yang kemarin? Cukup menyenangkanmu kah? Aku senang jika itu
membuatmu senang, membayangkan kamu yang membaca dengan mengerutkan kening dan
senyum yang ditahan hahaha.
Tahukah
kamu, kenapa aku menulis surat kaleng lagi? Itu karena kamu, karena reaksimu
terhadap surat kaleng yang kukirim minggu lalu. Reaksimu itu lucu, kau tahu?
Membuat aku tersenyum malu melihatnya. Bagaimana bisa aku tahu reaksimu? Tantu
saja aku tahu, aku kan pengagummu. J
Bagaimana
kabarmu minggu ini, hai alis tebal? Hahaha tak apa kan jika au kujuluki alis
tebal, alismu kan memang tebal sekali hahaha. Aku dengar, kau sedang belajar di
pare ya sambil belajar usaha pertanian? Ya aku tahu apa-apa yang menjadi
kegiatanmu, aku kan kepo hahaha :p belajar yang rajin ya kak, agar kau dapat
kebaikan setelahnya J
Oh
ya, dan kau tahu? Aku menulis surat ini dengan senyum yang membahagiakan hati.
Karena apa? Karena tentu saja, membayangkanmu membuat ujung ujung bibirku
melawan gravitasi hahaha ya sebut saja aku hiperbola, tapi itu memang benar
terjadi padaku J
Kak,
kau sudah merindukan mahameru lagikah? Manakah yang kau rindukan dari mahameru?
Ranu kumbolo kah? Tanjakan cinta kah? Atau puncaknya? Ah kau pasti merindukan
semuanya ya? Oh ya kak, apa yang paling pertama kau ingat saat kau mencapai
puncak mahameru? Semoga itu Tuhanmu yang kau ingat pertama ya J hei, kak tahukah kau bahwa aku sangat
ingin juga mencapai puncak mahameru? Aku mau, sayangnya aku pikir kekuatan
fisikku masih belum cukup untuk menjadi bekal untuk berangkat kesana. Tapi, jika
nanti kekuatan fisikku sudah cukup dijadikkan modal, maukah kau mengajakku ke
puncak mahameru? Lalu bersama-sama mengingat kebesaran tuhan kita diatas sana?
Maukah kak?
Ah,
aku rasa suratku sudah cukup panjang ya kak. Baiklah, aku sudahi dulu surat kalengku
yang ini ya kak. Semoga minggu depan aku bisa mengirim surat kalengku lagi
kepadamu. Maukah kau menunggu? J
Dari aku, pengagummu yang bukan anak sastra dan bukan
pujangga. hahaha
No comments:
Post a Comment