Go-go Power Ranger
Hallo para ranger. Bagaimana hari-hari terakhir menuju “kebebasan” kalian? Akhirnya setelah extra satu tahun kalian berjalan bersama, saatnya kalian masuk di dunia nyata lapangan pekerjaan. Dunia yang akan sedikit berbeda dari yang mungkin kalian bayangkan. Tapi aku yakin meskipun kalian menempuh jalan yang berbeda, ikatan ranger melalui Gordon dan Alpha akan selalu menaungi kalian bersama.
Tentu kalian tak menduga kenapa bisa kedatangan surat tiba-tiba. Jangan kalian bingung dari siapa. Atau mencoba menebak dari mana. Aku memang tak berani untuk menyatakan sendiri kata-kata yang ada di ujung bibirku ini. Karena itulah aku minta tolong tukang pos untuk mengantarkan surat ini. Bersama ini kukirimkan nukilan senyum dari pencinta pagi menawan, bersama bias hangat baskara disela mega yang mencoba menahan semburatnya di cakrawala. Hadiah terindah bagi kalian. Karena melalui kalian lah bisikanku teramini oleh semesta. Aku tak menyangka semesta bekerja sedemikian rupa.
Sebuah alasan sederhana. Bergumam aku pada semesta agar mengutus 1 malaikat yang mempunyai jiwa seni tinggi, untuk dapat mengukir sebuah senyum. Karena kulihat dan kurasa, hampa sedang ada di wajah seorang manusia. Dan aku tak berdaya untuk meneruskan suatu pekerjaan maha karya. Dan ternyata semesta sedang berbaik hati padaku. Karena esok malamnya tak cuma 1 malaikat yang diutus, tapi beberapa malaikat pekerja yang saling bahu membahu. Sambil membawa sebuah anugerah malaikat kecil yang dikandung rahim oleh salah satu dari kalian. Ya, kalian lah itu, para power ranger. Hendrawan @henka13, Corry @corryrosiana, hanya alamat kalian yang kupunya. Karena itulah kukirimkan surat ini kepada kalian. Kumohon sampaikan pada para ranger lainnya. Karena ku tak kuasa mencari cara untuk menyampaikannya. Inilah alasan mengapa aku mengirimkan surat ini. Hanya untuk mengatakan kalianlah malaikat terindah, pengukir lengkung senyum di bibir manusia. Jadilah kalian selalu malaikat pengukir senyuman terhebat dengan jubah putih dokter sebagai seragamnya. Sekian suratku.
Jakarta, 25 Januari 2013
Dari aku,
Yang sedang tersenyum di sini
No comments:
Post a Comment