BALON HIJAU
Kepada @ChrisOthersides
Dear #Astha,
Well, ini bukan lagi surat kaleng deh karna kau tahu pasti
siapa orang yang memanggilmu #Astha.
Aku sudah pernah memberitahumu kan kenapa akhirnya aku
memanggilmu begitu? Ya, itu penyamaran. Penyamaran nama agar orang-orang tak
tahu bahwa kaulah yang kutuju dalam tweet-tweet randomku setahun yang lalu. Dua
puluh Januari ketika akhirnya hubungan kita bubar jalan. Ya, kita putus.
Tepat sehari setelahnya, hari ini, aku memutuskan
mengikuti program Surat Kaleng @PosCinta ini. Tapi jangan pikir, kalau surat
ini akan semenyebalkan surat kaleng pada umumnya. Jadi, bertahan untuk
membacanya ya #Astha.
Eum jadi, #Astha itu aku ambil dari bahasa Sansekerta
artinya delapan. Kau merasa nggak sieh kalau delapan itu punya arti buat kita? Aku yang kedelapan kan #Astha?
Dari situlah akhirnya Angin berubah menjadi #Astha. Lalu
bagaimana Daun? Kau ingat status fbmu? Katamu kalau pada akhirnya kita bertemu
lagi, kau akan memanggilku Asthi, hanya untuk mengimbangi. Aku kesal sekali
membacanya waktu itu tapi hari ini aku tertawa mengingatnya.
Betapa banyak
hal-hal bodoh yang kita lakukan ketika sedang patah hati ya. Bahkan jauh lebih
banyak ketika jatuh cinta.
Saat ini kau ada di sini. Jarak tiga setengah jam
perjalan pesawat itu kau tempuh, terbang jauh dari kotamu. Kau tahu, aku selalu
bertanya-tanya apa alasanmu ingin merayakan hari lahirmu bersamaku Desember
lalu. Aku tak tahu alasan apa yang lainnya, yang aku tahu ketika kau bilang
Desember ingin ke Jakarta, ingin merayakan ulang tahunmu bersamaku, #Astha itu
kejutan. Aaaiihh kau tahu seberapa rindunya aku padamu kan? Sebelum pertemuan
September?
Ohya, kadang aku menertawakan diriku sendiri. Betapa lucunya
seorang mantan pacar mendengarkan cerita mantan pacarnya tentang perempuan
lain. Entah kusimpan dimana rasa sakit itu, aku malah senang bisa kembali
mendengar suaramu setelah minggu-minggu dingin di akhir Desember hingga
pertengahan Januari.
Kau satu-satunya
yang membuatku bisa merasakan itu. Itu tak masalah #Astha, yang jadi masalah
adalah ketika Angin dan Daun berubah menjadi Bulan dan Hujan.
Bulan dan hujan yang tak bisa terlihat bersamaan. Kalimat
tadi itu milik seseorang dan aku lupa apa nama akun twitternya, mungkin aku
terburu terenyuh, sebab ia mewakilkan kita. Terlebih, kau adalah seorang yang
berlimpah ruah perhatian. Aku masih saja suka cemburu, bolehkah?
Jatuh cinta
padamu itu mudah, #Astah. Mencintaimulah yang sulit.
Di surat ini biar sekalian kusampaikan, ucapan terima
kasih untukmu, semua yang pernah kau beri padaku. Lagu-lagu yang kau cipta,
gambar, puisi, kemeja dan semua pernak-pernik di dalamnya. Kotak sepatu itu
jadi tempat aku menyimpan semua yang tersisa dari kita : foto album perjalanan
pertama kita.
"kau
ragu ya kalau disayangin?", katamu. "aku sayang kok samamu hanya saja
mungkin sayang yang kau mau bukan seperti yang kuberikan."
Aku menangis sekarang #Astha, kau benar. Bahkan kita
sama-sama tahu bahwa kita tak bisa bersama. Dunia sudah menutup jalannya untuk
kita.
Entahlah, waktu bersamamu selalu berjalan menyenangkan.
Tapi rasanya akan lebih menyenangkan lagi merasakan jatuh cinta. Ya, #Astha.
Aku ingin tahu lagi rasanya jatuh cinta pada seorang yang lain, yang bukan kau.
Menurutmu, apa aku seperti anak kecil yg kehilangan balon
hijaunya jika kau tak ada? :)
Dari yang mencintaimu lebih dari yang seharusnya
Daun.
No comments:
Post a Comment