Bacalah barang sejenak..
Hai,
Maafkan kelancangan saya dengan berani- beraninya mengirimkan surat kaleng ini. Tak jantan? Bukan. Hanya saja tak semua orang memiliki keberanian untuk mengatakan hal yang penting secara langsung, pun mengirimkan surat dengan mencantumkan nama dan alamat pengirim. Jadi maafkan saya terlebih dahulu.
Ya, saya tak ragu lagi kamu akan langsung bisa menyimpulkan apa isi surat ini. Tak perlu rasanya saya ungkapkan. Karena "kadang beberapa hal yang benar-benar tulus tak seharusnya diucapkan", bukan? Tapi ya mumpung ini surat kaleng, tak ada salahnya saya mengatakannya disini.
Saya memujamu, Nona. Hari ini, esok, sampai entah
Baiklah rasanya cukup sekian. Sampai jumpa, Nona. Semoga bahagia menyertaimu ~~~\o/
Salam hangat,
You secret admirer.
Hai,
Maafkan kelancangan saya dengan berani- beraninya mengirimkan surat kaleng ini. Tak jantan? Bukan. Hanya saja tak semua orang memiliki keberanian untuk mengatakan hal yang penting secara langsung, pun mengirimkan surat dengan mencantumkan nama dan alamat pengirim. Jadi maafkan saya terlebih dahulu.
Ya, saya tak ragu lagi kamu akan langsung bisa menyimpulkan apa isi surat ini. Tak perlu rasanya saya ungkapkan. Karena "kadang beberapa hal yang benar-benar tulus tak seharusnya diucapkan", bukan? Tapi ya mumpung ini surat kaleng, tak ada salahnya saya mengatakannya disini.
Saya memujamu, Nona. Hari ini, esok, sampai entah
Baiklah rasanya cukup sekian. Sampai jumpa, Nona. Semoga bahagia menyertaimu ~~~\o/
Salam hangat,
You secret admirer.
No comments:
Post a Comment