Untuk
@korekapikayu
"Teruntuk Kamu, Kalimatku Membeku"
Teruntuk kamu, pria yang
selalu mematikan semua kalimat di kepalaku.
Selamat Malam. Apa
kabar?
Mungkin kamu bingung
kenapa ada surat aneh seperti ini. Iya, Akupun bingung kenapa dengan lancangnya
menulis dan mengirimkan surat ini..
Aku mungkin butuh seribu
kali 'ketik-hapus-ketik-hapus' saat menuliskan surat ini untukmu. Karena aku
rasa, tak pernah ada kalimat yang pas untukmu. Kalimatku bunuh diri.
Teruntuk kamu, pria yang
selalu mematikan semua kalimat di kepalaku.
Aku masih bertanya-tanya
kepada diriku, kenapa setiap kataku mati ketika aku mencoba melukiskan tentang
kamu..
Baru kali ini aku
merasakannya. Aneh? Iya, ini sangat aneh..
Teruntuk kamu, pria yang
selalu mematikan semua kalimat di kepalaku.
Ketika aku mengingatmu,
kalimatku membeku. Entah dia terpentuk dimana, aku sendiri tidak pernah faham..
Tapi yang aku tahu,
ketika mengingatmu dayaku untuk merangkai kata mati, namun daya ingatku seakan
melukismu.
Bukan melukiskan wajahmu
tapi senyummu yang aku rangkai seada-adanya.
Ya, kita belum pernah
bertemu sebelumnya.
Teruntuk kamu, pria yang
selalu mematikan semua kalimat di kepalaku.
Kita
dipertemukan di dunia maya, entah bagaimana caranya aku bisa menemukanmu, atau
entah bagaimana mungkin kamu bisa meng”iya”kan pertemuan ini..
Sampai
detik ini aku masih saja belum memahaminya.
Walaupun
aku tak banyak tahu tentang kamu. Aku merasa sangat senang menemukanmu dan
mengenalmu di dunia yang tak nyata namun ada.
Teruntuk kamu, pria yang
selalu mematikan semua kalimat di kepalaku.
Ini bukan surat cinta,
hanya lontaran rasa dan muntahan asa.
Terima kasih sudah
membacanya, Mike.
Love,
-Someone over the
rainbow- ^^
No comments:
Post a Comment