26 January 2013

Surat Kaleng untuk @andikadewo


Kepada @andikadewo

Halo Dika, apa kabar? Ini aku yang merindukan kamu selama ini.

Kamu pasti menganggap ini lelucon. bukan, dika sayang, ini sungguh benar dari aku yang merindukanmu.
Aku menulis surat ini karna aku memang sedang diterjang rasa rindu yang menggebu terhadapmu.
Banyak yang ingin aku tanyakan, seperti, bagaimana kabar Tante Dina? Bagaimana dengan kelanjutan cita-cita kamu yang ingin menggugah hati pemuda Indonesia untuk mencintai negerinya sendiri? Bagaimana garapan buku kamu?
Ah banyak pokoknya, sampai bagaimana pula hatimu sekarang ini?
Masih kah ada perasaan yang tertinggal untuk masa lalu kamu?

Dika, kalau saja kamu tahu sudah berapa banyak rangkaian kata yang tercipta dalam malam-malam aku merindukanmu.
Saat aku teringat betapa bodohnya tingkahmu saat aku mulai menggoda kamu dengan memegang tanganmu.
Saat aku teringat bagaimana wajah kamu berubah menjadi semangat saat kita berbicara tentang keindahan alam Indonesia.
Saat aku teringat ketika kita bernaung di payung yang sama waktu hujan mengguyur sore itu.
Saat aku teringat obrolan kita tentang macet dan betapa banyak warga pinggiran jakarta yang mencari nafkah tiap hari menggunakan kereta.
Aku ingat semua itu, Dika.

Dan malam ini, saat aku berada di jalan yang sama waktu kita bisa berbicara berdua saja tanpa ada yang mengganggu, aku merindukan kamu. lagi.
Mungkin kamu tak akan pernah sadari hadirnya aku di sampingmu, but I don't mind.
Aku akan menjadi yang paling merindukanmu saat kamu pergi berpetualang ke penjuru Indonesia.


Dari yang merindukanmu, selalu.

No comments:

Post a Comment