Untuk : @okiarimaulidani
Apa kabar Medias? Bagaimana siangmu di sana? Minggu sore ini
Bandung cerah, tanpa awan mendung sama sekali hingga membuat pohon berkilau
keemasan.
Semilir angin yang bertiup sepoi membuat suasana semakin
nyaman. Kurasa, kamu tidak akan kaget dengan surat kaleng ini, karena ini surat
kaleng ke-2 yang kamu terima. Tapi aku bukan pengirim surat kaleng pertama yang
tidak mengenalmu dan tak kau kenal. Aku mengenalmu dan kamu mengenalku.
*"terwibawa: ketua osis. Mau dong daftar, itu bukan
wibawa sih, tapi pendiam. Lagi sariawan ya ka?"*
Masih ingat dengan angket itu? Hal bodoh yang kulakukan saat
MOS SMA. Hal bodoh yang membuatku akhirnya menyukaimu.
Masih ingat ade kelas yang meminta fotomu? Sejujurnya itu
adalah permintaanku. Aku meminta temanku untuk memfotomu, karena aku terlalu
malu untuk meminta sendiri. Ada 4 foto, aku paling suka saat kamu berpose membuka
pintu mobil sedan putih Bu Eka dan melambaikan tangan. Kamu ganteng ka! Tapi
foto-foto itu aku sobek dan ku buang saat aku kesal dan berjanji aku tidak akan
menyukaimu lagi.
Tapi ternyata aku masih menyukaimu ka. Aku mencoba mengikuti
jalanmu, ikut klub olimpiade agar bias belajar bersama denganmu, ikut OSIS
supaya punya pengalaman yang sama dengan mu, aku mencoba menunjukan diriku,
tapi kamu tak melihatku, hingga aku lelah mengejarmu dan menghindari semua hal tentang
mu. Walau aku pernah menyukai orang lain
tapi aku tetap menyukaimu lagi dan lagi. Kalau dipikir kelakuan ku itu konyol
banget, mencoba mengikuti jejak mu tapi menyukai orang lain untuk mengalihkan mu. Tahun berlalu, kamu masuk ke
universitas impianmu, lulus dengan nilai memuaskan, dan kamu
bekerja di perusahaan perminyakan bonafit. Boleh jujur? Aku masih
menyukaimu ka! hhhahaha lama juga ya aku menyukaimu - hampir tujuh tahun.
Selama ini aku berfikir bagaimana kamu bisa melihatku jika
aku bukan siapa-siapa. Aku berusaha menggapai mimpiku dan menjadi seseorang
yang bias kau lihat. Aku berjalan dijalanku, kamu berjalan dijalanmu. Aku
melihatmu tapi kurasa kamu tidak melihatku. Hingga akhirnya ada seorang
perempuan disampingmu.Dia pintar dan cantik, aku akui itu. Bohong jika aku
bilang aku baik-baik saja. Hati ku sakit, terbanting, dan menangis entah berapa
malam.
Ku tenangkan hatiku
"Sebelum gaungan kata SAH terdengar aku akan tetap menunggumu,
menunggu kau melihatku." Aku ingin
menyalahkan, tapi siapa? kamu? Tuhan? atau aku sendiri? tapi gak ada yang
salah. Gak ada yang salah dengan menyukai seseorang dan gak ada yang salah
dengan tidak bisa membalas perasaan yang sama. Jika memang itu baik untuk kita,
tuhan pasti mengijinkan karena tuhan tahu yang terbaik untuk hambanya.
Aku ungkapkan ini bukan maksud ingin merusak hubungan
kalian, tapi aku takut menyesal jika aku tidak melakukannya, Pepatah bilang, kita
lebih banyak menyesal atas apa yang tidak kita lakukan, dari pada apa yang kita
telah lakukan. Semoga Tuhan melimpahkan kasih dan memberikan yang terbaik untuk kamu, dia, dan
aku.
Maaf, aku mengirimkan surat kaleng ini, karena hanya dengan
surat kaleng ini aku bisa mengungkapkan apa yang tak pernah bisa ku ungkapakan
jika berhadapan dengan mu. Kurasa kau tahu siapa aku sekarang (ku harap kau tau),
Hahahahaha. Jika suatu saat kita bertatap muka, ku harap kita bisa saling
menyapa dan tersenyum santai. Aku yakin kita sudah dewasa dan lebih bijak dalam
bersikap. Karena kita bukan ABG yang
berseragam putih-abu lagi :)
Langit Bandung sudah gelap, adzan magrib berkumandang ka.
Selamat malam (Waktu Indonesia Barat)
P.S : Semoga surat kaleng ini bisa membuatmu tersenyum
melewati akhir minggu
No comments:
Post a Comment