Sejumput kagum untuk @bratazhena
Selamat malam Asisten yang terkenal paling baik se Lab
PP,
Entah mungkin surat ini kau baca waktu pagi, siang, atau
malam.
Sebelumnya aku minta maaf, maaf telah membawa namamu dan
menuliskan rentetetan perasaanku
kepadamu lewat surat ini.
Mungkin ini konyol dan tak penting menurutmu, tapi tunggu
dulu, aku tak minta banyak, cukup baca surat ini hinga usai. Tak perlu bingung,
surat ini memang buat kamu mas, bukan, bukan buat mas-mas yang lain di dalam
lab mu, ooh, atau mungkin pak Muji? Hahha. Lupakan.
kamu juga tak perlu bertanya-tanya siapa aku, tentunya
kamu kenal, meski tak begitu peka dan menyadari perhatianku untukmu selama ini.
Singkat saja, mungkin di matamu aku sama dengan
gadis-gadis lain, ya, kamu perlu tahu,
banyak gadis di sekelilingmu yang tertarik oleh magnet kebaikanmu,
seakan ada sinar yang terpancar dari mata mereka ketika namamu disebut. Umbar
sana, umbar sini tentang kekaguman mereka terhadapmu. Aku????
Jangan samakan aku dengan mereka, aku tak seberani mereka
yang mengungkapkan kekagumanku terhadapmu pada semua orang, aku hanya menyimpan
rasa kagumku dalam hati, dan cukup Tuhan yang tahu dan mengerti akan kekaguman
ini.
Kamu mau tahu seberapa kagumnya aku terhadapmu?? Tanyakan
pada tuhan kita, seberapa sering tereja namamu bersama mereka yang ku sayangi
sebelum kata amin, selepas sujud ku padaNya.
Iya Kamu, sesosok lelaki bermata sipit yang berhasil
menenggelamkan perhatianku untuk hal lain yang ada di dekatmu.
Cuma kamu, seseorang yang kuanggap biasa saja ketika kita
masih sempat bertegur sapa, menghelakan nafas bersama, duduk dalam satu bangku,
dan beradu argumen dengan sejajar tatap mata yang bertemu.
Kamu yang bahkan pernah kusangsikan kharismamu ketika ada
teman yang berujar tentang sinarmu
Dan akhirnya aku sadar, sinarmu selama ini terlalu
menyilaukanku, hingga mata nanarku tak mampu menangkap biasnya.
kamu terlalu mempesona, kamu terlalu indah untuk
digenggam.
Tiba-tiba saja aku sudah menyadari bahwa aku terbiasa
melihat senyummu,
Entah mulai kapan aku mulai tertarik akan kilaumu, aku
hanya ingat bahwa kamu mulai mencuri perhatianku.
Menunggu, menatapmu dari kejauhan, berharap bertemu denganmu, dan mencuri pandang terhadapmu.
Menunggu, menatapmu dari kejauhan, berharap bertemu denganmu, dan mencuri pandang terhadapmu.
Baru kali ini aku jadi seperti ini. Sebelumnya??? Belum
pernah, tak seberdebar ini jantungku,
Aku adalah orang yang selalu menatap tegak ke depan dan
berani menantang apa yang ada.
Namun entah, sejak ada rasa tentangmu ini, aku bahkan
haanya mampu menunduk ketika di depanmu, aku tak berani mematap matamu ketika
ku tahu itu kamu.
Kamuu, ah sudahlah, kamu tentu sudah lelah membaca surat
ini, yang jelas, aku hanya ingin kamu tahu. Aku mengagumi bukan karena
kebaikanmu, tapi karena kamu, ya kamu.
Tetap semangat ya mas kuliahnya, aku yakin kamu pasti
bisa, smoga lancar skripsinya semester ini, aku tunggu kamu dengan toga dan
senyum kebanggaamu dengan imbuhan ST di belakang namamu, jangan pernah
mengeluh, terus berikan yang terbaik.
Oiya tetap jadi asisten yang paling baik, paling sabar,
dan paling mengena di hati ya mas. Semoga kesuksesan dunia akhiratnya bisa
tercapai, sukses juga untuk cita dan cintanya.
Semoga segera bertemu dengan “Fatimah” terbaik yang
dikirim Allah untukmu.
Dan terakhir, terimakasih sudah mau baca surat ini ya mas
Zhena Haryo Prasetyawan : )
Pengagum senyum dan tatapan mata sipitmu
No comments:
Post a Comment