Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Dear, Mas Muhammad
Khoirudin.
Sebenarnya saya
bingung ingin memulai surat ini dari mana. Hmm, bolehkah saya perkenalan
terlebih dahulu? Mas, perkenalkan saya hanyalah seorang perempuan yang sedang
jatuh cinta pada aksara-aksara kegalauan-mu. Kita tidak pernah saling mengenal
sebelumnya, kecuali beberapa bulan terakhir ini. Kita juga belum pernah
berkomunikasi secara langsung, mungkin surat ini yang akan mengawali. Oh ya,
meskipun judul dari program ini adalah #30HariMenulisSuratCinta, tetapi
sejujurnya surat ini bukanlah surat cinta, ini hanyalah (t)sur(h)at biasa,
tidak terlalu penting mungkin bagimu. Ini bukanlah (t)sur(h)at untuk mengungkapkan
isi hati, karena sesungguhnya saya pun masih bingung dimana hati ini berada.
Mas, saya boleh
jujur? Saya ingin menjadi adikmu, berbagi cerita denganmu. Saya ingin ada
seorang pria dewasa yang mau menasihati saya tentang dunia dan akhirat,
memberikan saya semangat dan motivasi tanpa ada modus apapun, haha. Terkadang
saya merasa letih menjadi seorang sulung mas, ingin rasanya dimanja juga oleh
seorang kakak. Atau mungkin saya sudah (mulai) bosan dinasihati oleh sesama
kaum hawa, sahabat-sahabat perempuan saya. Tidak bosan sih sebenarnya, hanya
ingin ada suasana yang berbeda saja. Iyah mas iyah saya tahu, solusinya
adalah segera mempunyai seorang suami. Tapi sudahlah, itu kita bahas nanti
dulu. Tapi, saya tahu mas ini semua tidak bisa terjadi. Kita harus
menjaga qodrat diri masing-masing. Tidak semudah itu untuk bisa saling
berhubungan diantara kita, meskipun hanya berlandaskan asas ‘kakak-adik’
semata, tetap tidak boleh bukan? hehe Yah, saya menyadari itu.
Mas, bagaimana
kabar tugas akhirmu? Pertanyaan ini tidak ada maksud apa-apa loh yah, saya
hanya ingin memberikan semangat kepadamu, ayoo mas semangaat! *emotfight* ‘Si
Mbak’ disana (mungkin) sudah tidak sabar menanti untuk hadir dihari bahagiamu,
melihat dirimu menggunakan baju toga kebanggaanmu dihari itu. Bertemu dengan
kedua orang tuamu, sahabat-sahabat terbaikmu, memberikan ucapan selamat tulus
kepadamu. Saya juga insyaAllah akan hadir di hari bahagiamu, membawakan bouquet bunga
untukmu, memberikan senyum termanis saya kepadamu *berusahagombal*. Mas, kapan
test ke Kediri? Hehe *dikeplakhalus* Saya selalu mendo’akan yang terbaik
untukmu.
Sudah yah mas,
(t)sur(h)at ini tidak perlu kamu balas. Karena saya sudah tahu balasan darimu
sekiranya seperti apa. Mungkin,“Dunia maya hanya membuatmu jatuh cinta pada
kata-kata, bukanlah jiwa seutuhnya“ dalam hatimu berkata, hehe. Lewat
surat ini saya hanya ingin menyampaikan: Teruslah berkarya, karena tanpa
kamu sadari (mungkin) diluar sana masih banyak orang-orang yang terinspirasi
dari karyamu. Eits, jangan jadi tinggi hati yah mas, hehe. Tetaplah menjaga
kefahamanmu mas, tetaplah beribadah tulus karena-Nya, tetaplah berkarya indah
dan semangat menjalankan semua dapu’anmu diniati karena-Nya. Mungkin
terlalu cepat saya menilai pribadimu sebagai seorang pria yang faqih. Ah tapi
sudahlah, bukankah mas tidak tahu siapa saya? Anggap saja saya seorang malaikat
imut yang selalu memperhatikan langkahmu dalam tunduk wajahku Tetaplah
menjaga hatimu untuk wanita yang kamu do’akan. Jangan sampai pelanggaran yah
mas, kasihan seandainya ada wanita yang mendo’akanmu diluar sana. Jangan
seperti dia, sahabatmu, pria yang (masih) terus saya do’akan . Semoga
Allah paring kelancaran, kesuksesan, dan jodoh yang barokah
Alhamdulillahi Jazakallahu Khoiroh.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Saya,
Perempuan yang
tidak pernah berani follow Tumblr-mu.
No comments:
Post a Comment