26 January 2013

Surat Kaleng untuk @annisarizki

Whatever, whenever.


Untuk @annisarizki
Perempuan yang aku tahu kini lebih baik dari sebelumnya.
Di? Entahlah, yang pasti dengan tangan Tuhan selalu menjaganya.

Sehat? Aku juga.
Sedikit lebih gemuk malahan. Seperti yang kau suka.

Target tecapai? Sama, aku pun.
Kalau kau selesai S2, aku untuk bekerja di Jakarta.

Bahagia? Aku…dalam hal apa nih?
Kalau penggantimu aku belum, walau aku yakin kau pasti sudah.

Sebenarnya surat ini tidak begitu penting, niat juga engga, berharap dibalas apa lagi, engga. Tapi kenapa aku selesaikan juga karena aku merasa ada sesuatu yang harus kamu tahu annisaku, sesuatu yang aku rasa baik bagi kita, sehingga tidak lagi aku begini dan kau begitu. Setiap kisah punya momen-nya sendiri, untuk dikenang dan belajar, untuk bangun dan lari lagi dengan kerendahan hati.

Kita boleh banyak rencana, engga semua kita yang nentuin, engga semua sesuai harapan. Mungkin di tengah jalan rencana berubah, akan ada awal yang baru, nikmati apa yang ada. Dan kalau rencana awal gagal, bikin rencana baru annisa, rencana baru! Jangan takut mulai lagi dari awal, buka mata dan buka hati walaupun aku tau itu lebih susah daripada buka celana *becanda*.

Aku tidak tahu harus ngomong apa lagi sebenarnya, kau sudah mengenalku begitu dalam mulai dari kebaikan dan keburukanku. Menulis surat ini kepadamu mungkin hanya akan membuatmu mengernyitkan alis dan menganggapnya aneh, karena bagimu semua sudah selesai, sudah tidak apa-apa. Hanya aku yang mungkin terlalu merasa bersalah, dan itu menghantuiku sebenarnya.

Annisa, doakan aku dan semua mimpiku ya. Aku yakin kau tidak lupa, karena peranmu besar sekali di dalamnya, ingat kan? Kalau pun kau pura-pura lupa ya sudah biar aku coba ingatkan sedikit ya:

(1) Aku ingin kuliah S2, dulu kau selalu ada untuk mendukungku menyelesaikan S1. Memarahiku ketika aku malas, menungguku sampai selesai kuliah untuk memastikan aku benar-benar masuk, dan memberiku pelukan ketika aku dipuji dosen pembimbing. Oh ya, kau juga ada loh di skripsiku dan berfoto bersama keluargaku, ingat? Kau terlihat begitu sempurna hari itu.

(2) Aku ingin membuat buku Annisa. Mungkin cerita tentang kita akan mengambil jatah halaman paling banyak di dalamnya, karena seperti ibu Tien untuk Soeharto dan seperti Ibu Ainun untuk Habibie, seperti itulah artimu untuk hidupku. Ciyuss.. ;)

(3) Aku akan menjadi Walikota Medan Annisa. Kenapa aku bilang “akan” bukannya “ingin” seperti dua mimpi sebelumnya? Hehe, karena aku akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya, aku akan membuat Medan jadi “wow” Annisa. Doakan ya.

..I gotta a way till I don't know where.. – J. Flow

Aku tidak memasukkan untuk berkeluarga sebagai mimpiku di dalamnya Annisa, aku tidak tahu kenapa tapi aku tidak begitu bernafsu lagi untuk mencapainya setelah berpisah denganmu. Kaulah yang  menyimpan semua kerangka mimpi kita yang itu, janji ya kalau nanti kau berkeluarga jangan memakai nama anak yang sudah kita siapkan untuk mereka yang bukan keturunanku. Janji ya…

..Because getting lost will help you find your way.. - unknown

Annisa, semenjak beberapa tahun terakhir aku merasa hidupku tidak akan lama. Itulah yang  menjadikanku lebih focus untuk membahagiakan keluarga dan mengejar mimpi-mimpiku yang tadi, agar ketika aku meninggalkan semua ini tidak aka nada beban yang tersisa. Mungkin itu jugalah satu alasan kenapa akhirnya aku berpisah denganmu.

Baiklah Annisa, salam sayang dariku yang senang melihat keadaanmu sekarang.

You got someone’s love, that doesn’t mean that you have it ~You keep walking, that doesn’t mean
time passes~ You keep breathing, that doesn’t mean you’re alive.
-Unknown-

No comments:

Post a Comment