Hai, pasti
kamu kaget ya dapat surat ini? Seneng, nggak? Ini namanya surat kaleng. Iya,
aku kirimin ini untuk kamu. Untuk dia juga, dia, dia, dia, dia, dan dia juga.
Iya, ini surat untuk kalian. Karena aku hanya bisa menyebut satu nama tujuan
untuk surat ini dikirimi, yasudah aku sebut saja akun twittermu.
Hey jangan
sedih. Aku memilih kamu mungkin karena kamulah yang aku percaya. Hmm.. mungkin
saja tidak sih. (--,) Ah, sudahlah, yang penting di surat ini yang tercantum namamu,
kan? Semoga kamu seneng, ya. Karena kalau kamu seneng, kamu bisa menyampaikan
surat ini ke mereka, dia-dia-yang-aku-maksud-lainnya. Hehehe jangan marah,
surat ini dibaca sampai selesai yah. Jangan lupa disampaikan ke yang lainnya
juga.
Bagaimana hari
ini? Kalian pasti seneng-seneng ya? Ah, aku iri sebenarnya. Kalau saja rasa
malas tidak menguasai diriku. Kalau saja jarak kita secara fisik berdekatan
(karena aku yakin hati kita pasti dekat :3).
Hahaha sejak kapan aku berkata manis-manis gini sama kalian ya..
Kalian ke
mana saja hari ini? Sesuai rencana? Hati-hati yah kalian, di luar hujan deras.
Semoga kalian tidak kehujanan ya. Kalian kan mau pulang ke kampung halaman,
bertemu dengan keluarga kalian yang (mungkin) sudah sebulan ini kalian tidak bertemu.
Ah, senangnya..
Jaga
kesehatan kalian ya, agar kalian bisa kembali dengan selamat ke tanah rantau.
Menimba ilmu lagi, kita bersama-sama lagi. Paling penting sih, bawain oleh-oleh
buat aku yang setia menjaga tanah rantau kalian, hehehe. Mama babe juga
menunggu loh, menunggu oleh-oleh dari kalian. *dikeplak*
Eh, kalian
nggak marah kan karena aku nggak ikut? Maaf sekali lagi ya, karena aku yang
(lagi (lagi (lagi))) ga ikut. Semoga
dengan membaca surat ini, marahnya kalian berkurang ya. Sebut saja ini penebus
rindu kalian kepadaku. Dan dengan surat ini semoga rindu kalian kepadaku bisa
berkurang.
Duh,
sebenarnya aku malu loh kirim surat ini ke kalian. Udah kata-katanya sok puitis
gini, walaupun nggak bagus-bagus amat sih. Duh, serius ini malu banget. ( ._.)
Yaudah, jangan diketawain ya. Pokoknya
jangan. Kalau kita ketemu, surat ini jangan dibahas ya, deal? Yak, deal.
Dari
aku-yang-pasti-kalian-tau-siapa,
Dari aku
yang merindukan berkumpul bersama kalian,
Di depan
sebuah laptop dan lantunan gemuruh hujan,
Di sudut
Ibukota bagian Barat.
No comments:
Post a Comment