Surat Terakhir untuk @kramput
Hai Ikram,
Setelah kukirimkan surat kaleng seminggu yang lalu, aku
mencoba mencari petunjuk. Adakah kiranya sedikit saja tanggapan. Namun
sepertinya isi kepalamu yang hebat tidak layak untuk memberikan sedikit tempat
untuk hal sesepele suratku. Eit, tenang. Surat ini bukan ekspresi ngambek kok.
Karena sejak awal aku menulis surat kaleng untukmu, aku tidak berharap muluk.
Aku ingat ketika akun poscinta mengirimkan surat kaleng
pertamaku. Ada ucapan terima kasih darimu, bahkan kamu sempat bertanya bagaimana cara membalasnya.
Aku juga ingat di surat ketiga aku mengubah id ku dari mengagum linimassa
kramput, menjadi pengagum tweet-tweet kramput. Itu juga berdasarkan tweetmu
yang kuduga sebagai respon dari surat kaleng pertamaku. Waktu kamu menulis:
"if you ask me to read your timeline, it means you ask me to follow all
the people you follow." Hehe. Mungkin akunya yang GR yaa? Karena tweet
tersebut sebenarnya bisa ditujukan untuk siapa dan apa saja.
Sebenarnya yang aku ingin bilang adalah, setidaknya dulu
kamu memberikan reaksi, dan aku berasumsi kami membaca surat-suratku. Namun
sekarang, aku khawatir kedatangan suratku hanya akan mengganggumu. Jadi biarlah
ini menjadi surat terakhirku. Namun aku akan tetap selalu msnjadi pengagummu.
Semoga suatu saat kita benar-benar bisa bertemu yaa. Semangat sekalu Ikram..
Cheers
Pengagum yang selalu menanti tweet-tweet @kramput
No comments:
Post a Comment