26 January 2013

Surat Kaleng untuk @ashiaretha


Bulan Diantara Pinus itu


Kepada: @ashiaretha

Bismillahirrahmanirrahim.

Hai, Ashi Aretha.

Sudah lama ya, sejak aku pertama kali melihatmu, tiga bulan lalu. Kamu begitu cantik dengan balutan hijab. Iya, hijab yang sesederhana itu, bisa menarik perhatianku. Ah, mungkin bukan hijabnya.. Auramu.. aku merasakan Auramu begitu menarik, sampai-sampai lensa kamera ini tak bergerak lepas dari kamu. Hijabmu itu, aku pernah melihatnya, hampir serupa dengan yang dikenakan Hana Tajima. Entah darimana datangnya, aku merasa ada desiran lembut di dadaku, sedikit membuat sesak, namun aku masih dapat bernafas, dan semua terasa lambat. Mungkin ini terdengar klise, tapi seperti itulah yang terjadi. Pohon-pohon pinus itu bergerak sungguh lembutnya. Seakan mereka berrangkul-rangkulan saling menggelayut.

Aku tak pernah melupakan awal pertemuan itu. Kemudian seiring hari aku mulai memikirkanmu dengan tanpa sengaja, walau kadang juga di sengaja.. Mengingatmu setiap membuka mata di pagi hari... menyelipkan namamu setiap usai ibadah sholat...  apakah hal itu biasa? Tidak.  Aku sendiri merasa sangat asing dengan keadaan seperti ini. Mendoakan orang lain setelah bapak-ibuku, dan keluargaku. Iya, ini abnormal. Bagi Ustad se-kaliber Yusuf Mansur, doa merupakan untaian tali  yang LANGSUNG menghubungkan  antara manusia dan Tuhannya. Dan Aku mempercayainya.

Memimpikanmu, kemudian mendoakanmu, kedua hal itu seakan menjadi kebiasaanku sehari – hari setelah melihatmu. Aku ingin sekali duduk berdua bercerita, bercanda, dan tertawa bersama. Mungkin itulah rindu, aku tak ingin meniriskannya sampai habis. Aku ingin rindu ini melekat, menjadi penyemangat.

Ashi Aretha Winari, namamu mengungkapkan musim cerah, nama yang berasal dari negara matahari terbit. Aku pun mendapati cerah dalam dadaku, semenjak melihatmu. Kebaikan mendatangiku. Aku percaya, aku akan mendapat bahagia bila bersamamu, dan engkau pun akan mendapatkannya dariku. Ashi, aku ingin kita menjadi lebih baik dari hari ini, maka aku mendoakannya. Ashi, aku ingin kamu mengerti, maka aku akan mengungkapkannya. Ashi, aku ingin Aku dan Kamu menjadi Kita, maka aku harap Allah meridhoinya.

Aku tahu Tuhanku punya berlimpah Rahmat dan Ridho yang akan dibagi kepada umatnya yang siap dan mau menerimanya. Dan aku tahu, menjadikanmu sebagai topik pembicaraanku dengan Tuhanku takkan membuat-Nya bosan.

Ashi, aku mmang belum pandai menulis, tapi jika kamu berkehendak menemuiku, temui aku di perpustakaan fakultas....
Salam hangat penuh cinta, ..

No comments:

Post a Comment