24 January 2013

Kepada Hujan

Kepada Hujan, ia kembali datang dalam bentuk, kenangan …

Kau kembali datang mengisi hari-hariku beberapa hari ini. Kau tahu? Kehadiranmu justru membawa kembali ingatan yang sudah tak ingin aku ingat. Kenangan yang tak ingin aku kenang. Dan bayangan yang tak ingin aku lihat, untuk yang kesekian kalinya.

Kehadiranmu mampu merubah situasi hati ini. Lambat laun pun, aku terbawa oleh permainanmu untuk ikut ke dalam tarian pemanggil kenangan.

Aku pun hanyut pada suaramu di balik jendela sore ini. Fikiranku melesat pergi dan tidak pada tempatnya. Kemudian terhenti di sebuah kenangan. Pertemuan aku dengan dia. Pertemuan kami. Yang tak luput dari kehadiranmu.

Entah sedang apa dia disana. Apa kamu juga menyapa nya? Seperti kamu menyapaku kini. Apa kamu juga membuatnya mengingatku seperti aku disini yang mendadak mengingatnya? Apakah dia juga akan merasakan apa yang aku rasakan setiap kali hujan datang, membawa semua kenangan yang datang perlahan, namun menyakitkan? Jawab Hujan? Apakah semua itu juga dilakukannya?

Atau ternyata ia malah sedang bersama dengan pencipta kenangan baru?

Oh sudahlah. Tak ada guna aku terus berdiam diri dengan setumpuk kenangan tentangnya. Aku lelah. Namun aku juga tak pernah bisa berbuat apa-apa. Dia terlalu indah untuk aku lupakan secepat aku jatuh cinta. Dia terlalu sulit aku tinggalkan, sesulit ketika dulu aku berusaha membuka hati untuknya. Dan aku yang terlalu menyayanginya.


-artnda


Oleh @artnda
Diambil dari http://artnda.tumblr.com

No comments:

Post a Comment