Kepada Hujan, ia kembali datang dalam bentuk, kenangan …
Kau kembali datang mengisi hari-hariku beberapa hari ini. Kau tahu?
Kehadiranmu justru membawa kembali ingatan yang sudah tak ingin aku
ingat. Kenangan yang tak ingin aku kenang. Dan bayangan yang tak ingin
aku lihat, untuk yang kesekian kalinya.
Kehadiranmu mampu merubah situasi hati ini. Lambat laun pun, aku
terbawa oleh permainanmu untuk ikut ke dalam tarian pemanggil kenangan.
Aku pun hanyut pada suaramu di balik jendela sore ini. Fikiranku
melesat pergi dan tidak pada tempatnya. Kemudian terhenti di sebuah
kenangan. Pertemuan aku dengan dia. Pertemuan kami. Yang tak luput dari
kehadiranmu.
Entah sedang apa dia disana. Apa kamu juga menyapa nya? Seperti kamu
menyapaku kini. Apa kamu juga membuatnya mengingatku seperti aku disini
yang mendadak mengingatnya? Apakah dia juga akan merasakan apa yang aku
rasakan setiap kali hujan datang, membawa semua kenangan yang datang
perlahan, namun menyakitkan? Jawab Hujan? Apakah semua itu juga
dilakukannya?
Atau ternyata ia malah sedang bersama dengan pencipta kenangan baru?
Oh sudahlah. Tak ada guna aku terus berdiam diri dengan setumpuk
kenangan tentangnya. Aku lelah. Namun aku juga tak pernah bisa berbuat
apa-apa. Dia terlalu indah untuk aku lupakan secepat aku jatuh cinta.
Dia terlalu sulit aku tinggalkan, sesulit ketika dulu aku berusaha
membuka hati untuknya. Dan aku yang terlalu menyayanginya.
-artnda
Oleh @artnda
Diambil dari http://artnda.tumblr.com
No comments:
Post a Comment