Kamu tahu, ada hari-hari dimana pagi menjadi lebih cerah. Sebelumnya,
malam dan pagi benar-benar tersambung jelas. Seolah aku tidak tidur sama
sekali karena saat bermimpi langit sama cerahnya dengan siang hari
dimana aku terjaga dan beraktifitas. Saat mentari mulai naik ke peraduan
kulihat sepanjang jalan manusia tersenyum. Ketika ada yang terjatuh,
yang lain dengan segera bergegas menolong. Ketika ada yang lapar, yang
lain segera masuk ke sebuah restoran makanan cepat saji dan keluar
dengan sebungkus makanan. Lalu dengan senyum tulus mengulurkan makanan
itu, si penerima juga tersenyum, sambil berkata pelan "terima kasih".
Aku hampir tak bisa membedakan asyiknya bekerja dan bermain,
tugas-tugas kantor seperti sebuah pertandingan sepakbola antara
Manchester United melawan Newcastle United di exhibition match
Winning Eleven yang biasa aku mainkan bersama keponakanku, seru dan
menyenangkan sekali. Tak bosan-bosan aku melakukannya. Langit gelap
sempat mewarnai jam makan siangku, namun dalam hati aku tahu bahwa hujan
yang turun adalah berkah buat banyak sekali orang. Penjual jas hujan,
anak-anak pengojek payung, warung kopi di sekitar rest area tempat orang
berteduh, sampai Pak tani yang hasil panennya kini mengisi piring kita
berdua. Bukankah mereka akan menyukainya?
Menjelang sore adalah saat yang aku tunggu, aku suka pekerjaanku
dikantor. Tapi aku juga suka segera pulang dan mengaktifkan ponselku
yang selalu off saat aku bekerja. Mencari namamu di kontak BBM
kemudian mengirimkan sebuah pesan yang akan berlanjut ke obrolan-obrolan
yang panjang maupun yang singkat. Mulai dari membahas pindahnya pabrik
semen Gresik sampai sistem kesehatan kura-kura Brazil. Seperti itulah
kita, teman dalam tawa. Yang mungkin pernah saling menyakiti namun
berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Inilah hariku denganmu, jauh
dari sepi dan pilu. Walau kadang didera rindu, aku tahu kau pun begitu.
Your Superhero
Bright Didi
Oleh @brightdidi
Diambil dari http://mesinromantika.blogspot.com
No comments:
Post a Comment