Hai kamu. Kamu sang pemelik setiap kata rinduku. Apa kabarmu? Aku harap kamu sehat, karena kalau kamu sakit akupun tak bisa melakukan banyak. Aku hanya dapat mengirimkan rangkaian kata agar kamu cukup istirahat dan tidak lupa meminum obatmu. Jarak memang jahat.
Entah sudah berapa pesan rindu aku kirimkan padamu, entah sudah berupa emoticon peluk aku kirimkan padamu. Iya, hanya sebatas pesan. Aku tahu, sebuah pesan tak akan berarti tanpa adanya sebuah tindakan. Simpanlah pesan itu, dan peracayalah. Suatu saat aku akan merealisasikannya.
Kira-kira sudah berapa bulan kita tak bertemu? Bukan, aku bukannya tak menghitung berapa lama kita tak bertemu. Aku hanya telah lelah, lelah dengan cara semesta mempermainkan jarak diantara kita. Tapi kamu tak perlu takut, karena aku tak akan lelah untuk selalu mencintaimu. Tanpa ragu.
Ternyata benar apa kata orang-orang, hubungan jarak jauh memang berat. Berat karena tumpukan rindu hanya bisa terpendam tanpa bisa terwujudkan. Tapi, beratnya rindu tak berarti apa-apa bila dibandingkan beratnya cintaku kepadamu.
Sayang, di sini aku akan selalu menantimu. Menanti saat dimana aku dapat merealisasikan semua pesan rinduku.
I miss you, and it’s mean I love you more.
oleh @terhampar
diambil dari http://hamparankisah.wordpress.com
No comments:
Post a Comment