24 January 2013

Hati Tanpa Kata Maaf


Kepada hati tanpa kata maaf,

Kalau aku menanyakan kabarmu, jelas saja dalam keadaan baik katamu. Nyatanya di dalam sini aku masih merasakan sesak setiap kali sekotak kecil masa lalu tidak sengaja terbuka akan menyebabkan nyeri di sana sini. Apa kamu tidak capek berpura pura baik baik saja?

Setahu aku, kamu itu bukan tidak mampu memaafkan tapi kamu tidak mau. Beda sekali lho antara tidak mampu dan mau. Jangan jangan kamu sudah lupa cara dan rasa memaafkan?

Biarkan saja apapun yang terjadi di belakang, lupakan, lepaskan. Oke mungkin kata "lupakan" terlalu berat untukmu, lepaskan saja cukup. Cari bahagiamu sendiri, fokus saja dengan kesehatanmu. Jangan juga berharap terlalu tinggi, jangan dalam waktu dekat berharap pasti mendapat pengganti bahagiamu yang hilang, sabar saja dulu, nikmati masa transisimu.

Mau tahu seperti apa rasanya memaafkan? Memaafkan itu membuatmu merasa ringan, nyeri nyeri ketika bayangan itu datang akan hilang. Kabut kala mendung dan hujan air mata akan sirna. Tidak ada lagi badai datang setelahnya karena bahagia bahagia yang telah hilang. Puncaknya adalah hal sekecil apapun akan membuatmu tersenyum simpul, lebih banyak ceria dari sesuatu yang sempat kamu lupakan. Bonusnya, ruang tempat kamu menyimpan kotak kecil yang kini kosong akan segera terisi karena kamu berseri seri.

Coba kamu terapkan saja pelan pelan, bahagiamu ada di depan. Tanpa kata maaf, tidak akan membuat hidupmu lepas.




Oleh @miftachaliq
Diambil dari http://miftachaliq.blogspot.com/2013/01/hati-tanpa-kata-maaf.html

No comments:

Post a Comment