24 January 2013

Untuk Anak Lelaki Disamping Kursi Keretaku

Kereta ini terus membawaku kembali ke kota(ku). Meniti remah demi remah kenangan.

Kulemparkan pandangku sejauh mungkin, mulai merekam apa yang nantinya akan kukenang dalam perjalanan ini, saat itu pandangku terbius oleh satu sudut keretaku.

Disamping tempatku, seorang ayah dan anak sedang bercanda, sang ayah memeluk anaknya, sang anak tertawa renyah, menikmati detik demi detik yang terlewati dalam hangat dekap ayahnya.

Entah kemana kereta ini membawa mereka, tapi jika aku yang menjadi anak itu, aku tak peduli lagi kemana aku pergi, selama aku ada di dalam dekap itu, semua terasa damai.

Telinga sang ayah penuh dengan tanya sang anak, dan ucap sang ayah penuh dengan jawaban, penuh dengan senyum dan tentunya kasih sayang yang teramat sangat.

Tirai senja telah ditutup oleh pesona malam, saat sang anak mulai berbaring di paha ayahnya, jutaan kasih sayang dalam setiap sela jari yang membelai kepala anaknya, jutaan cinta dalam setiap pandangan teduhnya. Sosok ayah itu.

Cintai dia, nak.. Selama waktumu masih berputar, selama peluk itu masih mudah kau nikmati.
Sayangi dia, nak.. Selama mata teduh itu masih bisa kau pandang, saat jarak pelepas rindumu hanya sejarak satu ketukan pintu.

Sosok tegar dan kuat, yang selalu menempatkanmu jauh diatas impiannya.
Sosok megah yang tergurat dalam setiap guratan usia yang dilewatinya, dalam setiap peluh yang dihabiskannya untukmu.
Sosok indah yang akan sangat kau rindukan…………. Dalam ketiadaannya kelak.

Sayangi ayahmu, nak.. Kamu tak pernah tahu kapan hari terakhir Tuhan mengijinkanmu untuk melihatnya.

On my train back home, 27102012

-andika winchester saputra-
17.46


Oleh @chesterdee
Diambil dari http://chesterdee.tumblr.com

No comments:

Post a Comment