#30HariMenulisSuratCinta adalah proyek non komersil yang digagas untuk menggabungkan kesenangan menulis di twitter dan blog. Proyek belajar menulis bersama ini dilaksanakan setiap 14 Januari - 14 Februari setiap tahunnya. Ini adalah tahun ketiga pelaksanaan proyek menulis yang juga menjadi ajang silaturahmi dari blog ke blog.
24 January 2013
Untuk Kamu yang Sering Nyelonong Masuk ke Dalam Mimpiku
Hai.
Ummm…
Seharusnya kau yang menulis surat cinta untukku.
Sebab apa?
Sebabnya kau-lah yang seenaknya tanpa izin nyelonong masuk ke dalam mimpiku.
Namun entah mengapa, malah aku yang menulis surat cinta ini untukmu.
Ah, sudahlah.
Yang penting aku bisa kejar target menulis surat cinta.
Eh, tapi enak sekali kau ini, bisa mendapat surat cinta dariku.
Bahkan kakakku saja belum mendapat surat cinta dariku!
Hmmm…
Baiklah, supaya adil, jangan anggap ini sebagai surat cinta.
Anggap saja surat ini sebagai sebuah skenario dialog mimpi yang aku buat.
Jangan protes!
Selama ini kau-lah yang sering nyelonong masuk ke dalam mimpiku.
Jadi, kali ini biarkan aku membuat skenario dialogku tentang kau.
Biar aku bisa lega.
Karena ini surat, maka dengan penuh kenormalan aku bertanya, “Bagaimana kabarmu?”. Aku tak bisa menduga apakah kau sehat ataukah sakit, karena aku tak tahu sedang ada dimana kau saat ini. Kita memang jarang bertemu. Jarang sekali. Setiap bertemupun, aku tak berani menatap apalagi menyapa dirimu. Aku takut kau akan mengacuhkanku, meski aku tahu kau sebenarnya baik hati.
Mereka bilang kau sangat tampan. Ah yaa, itu kan kata mereka. Bagiku sih biasa saja. Banyak yang lebih tampan darimu, namun yah, mereka tak memiliki kelebihan yang kau miliki. Aku tahu, kelebihanmu yang membuatmu termahsyur adalah kepribadianmu yang hangat. Dan saking hangatnya, kau bisa membuatku gerah bahkan kepanasan. Fufufufu~
Entah bagaimana, di dunia nyata, kau sering muncul dalam situasi yang aneh. Situasi jika aku sedang sibuk ataupun kikuk. Kemunculanmu sering membuatku menjadi makin kikuk. Kau tahu, kau sudah menyusahkanku. Belum lagi, entah bagaimana, apakah aku kegeeran atau kepedean, namun aku merasa kau sering melihatku diam-diam jika kebetulan kita berada dalam situasi yang sama. Kau seolah memandang menerawang jauh, namun jika aku melihatmu diam-diam, entah kenapa aku merasa kau mengetahuinya. Ya ya ya. Itu kelebihan semua lelaki, yaitu bisa membuat situasi seolah-ia-tak-memandangmu-namun-sebenarnya-mengamati. Bisa ditambah “-dengan-detail” jika lelaki tersebut termasuk expert.
Jika ada dalam situasi seperti itu lain kali, apakah aku boleh menyapamu? Pokoknya jika aku menyapamu dikemudian hari, kau harus tunjukkan senyum seperti ketika dalam mimpi kemarin, mimpi dimana kau menasehatiku agar aku memiliki kepribadian yang berintegritas. Ya, mimpi yang topiknya sangat berat. Jika kau tak memberiku senyum itu maka aku akan membuat skenario mimpiku lagi. Dan kali ini isinya adalah penyiksaan dirimu. Aku akan mencubiti dirimu. Fufufufufu~
Kau tahu? Aku sangat suka tidur. Suka sekali. Ketika tidur, segala raga kita beristirahat. Dalam tidurpun ada mimpi. Dalam mimpi, bahkan hal yang tidak mungkin menjadi nyata sekalipun dapat tergambarkan dalam mimpi, seolah menjadi nyata. Kata orang bijak, jika ingin sukses kita harus berani bermimpi! Makanya aku suka sekali tidur dan bermimpi. Ah ya, aku hanya bercanda tentu saja. Kau jangan terlalu serius ya. Aku tahu kau suka bercanda.
Dalam mimpiku kemarin lusa, kau mengajakku naik di sepeda motormu saat aku sendirian di tengah kebun pisang. Jangan tertawa. Itu skenariomu, bukan skenarioku. Karena kau yang nyelonong masuk dalam mimpiku. Dalam mimpi itu, sebelum menurunkan aku di depan gedung, kau berpesan agar aku tak mengungkapkan jati diriku, tak bercerita tentang siapa aku. Bolehkah aku bertanya, mengapa? Apakah kau takut mengetahui siapa aku? Atau sebenarnya diam-diam kau sudah tahu tetapi kau berakting tidak tahu? Jika kau tak memberitahuku, aku akan berdoa semoga suatu hari Tuhan yang Maha Baik berkenan memberitahuku segala isi hatimu. Fufufufufu~
Baiklah, aku rasa skenario dialognya cukup sampai disini dulu. Aku sudah ngantuk. Apakah kita akan bertemu kembali di mimpi kali ini? Ataukah kita akan menjalin persahabatan di dunia nyata di kemudian hari? Hanya Tuhan yang tahu.
Dari tukang tidur dan tukang mimpi.
Karisha.
Oleh @kriandianti
Diambil dari http://kriandianti.tumblr.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment