Menyederhanakan Saja
Selamat hari ke 3
Februari, Kamu
Sebelumnya aku minta
maaf jika apa yang aku sampaikan kemarin membuat keadaan menjadi serba tidak
enak. Entah karena isi dari surat itu atau cara penyampaianku yang buruk
sehingga seolah-olah menuduh kamu. Sebelum aku mengirim surat itu, aku sudah
menduga kamu akan bereaksi seperti itu. Kali ini aku hanya ingin
menyederhanakan saja
Dalam cerita nenek Ruby,
Sheena menumpahkan tabung madu secara tidak sengaja bukan? Ia tidak bermaksud
mengotori karpet putih yang baru itu. Kamu pun demikian, menurutku. Kamu
mungkin tidak menyadari pernah melukai, mungkin juga kamu sadar tetapi tidak
yakin itu melukai atau tidak. Aku hanya mengungkapkan, bukan untuk menuduh atau
menjudge seperti apa yang kamu bilang. Ini seperti mengingatkan, terkadang
manusia tidak menyadari bahwa perilakunya kadang menyakiti manusia lain, tanpa
ia sadari sendiri. ketika itu terjadi, seharusnya ada manusia lain yang
mengingatkan, agar tidak ada lagi yang tersakiti.
Ya, aku mengetahui apa
yang kamu lakukan. Dan di antara yang aku ketahui itu memang ada yang
menyakitkan. menyebutkannya satu per satu? Sebaiknya tidak disini. Nanti ketika
kita bertemu, akan kita bicarakan. Sekali lagi, bukan untuk menuduh, hanya
luapan hati yang bisa dibilang cukup lama terpendam. Setidaknya hal ini membuat
beban hati saya berkurang, meski resikonya akan seperti ini :)
P.S : sekali lagi aku
minta maaf, ternyata menyampaikan kejujuran itu lebih sulit
Oleh: @vinalvinal untuk
@Firokida
Diambil dari: http://banyakomong.tumblr.com/
---
Sebuah Kebosanan
Haah sebenernya hari ini
saya lagi gak mau banyak berkata-kata. Sudah cukup untuk apa yang sudah kamu
jabarkan, cukup terdengar klise maksudnya. Terlalu disambung-sambungkan
walaupun kejadian dan jalannya memang berbeda. Terkesan ingin mencari topik
yang dipermasalahkan, yang sebenarnya sudah jadi masalah yang terselesaikan.
Saya gak tau apa maksudnya cuma kamu yang tau.
Tentang masalah respon
saya terhadap beberapa surat yang lalu. Kalau kamu sudah memprediksikan kalau
saya bakal kayak gini kenapa masih dilanjutkan? Apakah itu memang hanya sebatas
ingin memperpanjang masalah ataukah menghidupkan lagi masalah yang sudah terlewati.
Ini semacam stuck terhadap suatu masalah yang itu itu saja, diulang dan
diulang. Beberapa pasangan akan menganggap hal ini adalah hal yang membosankan,
dan tak sedikit dari mereka akan berujung perpisahan.
Saya tidak mengerti apa
yang kamu inginkan, saya juga tidak mengerti apa maksud dari setiap pengulangan
masalah yang selalu terjadi. Setidaknya kamu mempunyai suatu hal untuk
dipelajari pada setiap masalah, bukannya mengungkap hal yang sudah terjadi lagi
dan lagi, karena suatu hal yang sudah terjadi gak akan bisa kembali lagi.
Kebosanan akan muncul
disaat suatu hal yang kita lakukan tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Kamu boleh jika ingin memunculkan sebuah masalah, tapi tolong tunjukan kalau
seandainya ada masalah yang baru. Itupun kalau ada.
Oke selamat mengawali
aktivitas baru.
Surat balasan dari
@Firokida untuk @vinalvinal
Diambil dari:
http://diarekancil.tumblr.com/
No comments:
Post a Comment