05 February 2013

Let Us Seize The Day



“Open the gates and seize the day
Don’t be afraid and don’t delay
Nothing can break us, no one can make us
Give our rights away
Arise and seize the day!”

Menginjak tahun kedelapan sudah kita saling mengenal. Teriramakan dengan “Seize The Day” sebagai lagu kita. Banyak hal yang telah kita lalui bersama dari awal kita jumpa. Dengan kegiatan “Imatur” sebagai pembuka dan banyak kegiatan lain yang saling menyapa. Di situlah kita menunjukkan passion yang ada dan bertemu dengan sahabat yang selalu menyambut dengan tangan terbuka. Tak pernah ada sangka kita akan berada dalam berbagai bidang yang berbeda dengan yang kita pelajari bersama. Tetapi satu yang pasti. Petualangan dan seni selalu ada dalam lubuk hati. Petualangan akal dan raga dalam menghasilkan suatu karya. Karya kecil yang memberi pengaruh besar pada suatu kehidupan. Lini masa adalah jalurnya. Konspirasi alam adalah gerombolan kita. Tertutup berkat dan restu oleh semesta.  

“Now is the time to seize the day
Send out the call and join the prey
Wrongs will be righted
If we’re united
Let us seize the day!”

Satu juta kenangan. Dua ratus tujuh belas manusia. Delapan tahun perkenalan. Empat tahun kebersamaan. Satu tempat kita dipertemukan. Tak dapat kudeskripsikan satu per satu pada satu juta kenangan itu. Beberapa kenangan yang dapat kuaksarakan adalah luar biasanya ekspresi raut muka dengan mata berkantong hitam setiap kita berkumpul pada suatu ruang. Dua kali dalam satu minggu. Kita bersama. Dengan kertas dan pena. Dengan kuas dan tinta. Dengan penggaris segitiga sebagai senjata. Ingatkah kalian masa-masa kelimbungan mencari tempat mencetak karya kecil kita? Entah tengah malam atau pagi buta. Dan bagaimana perasaan lega dan kecewa tercurah yang terangkum dalam lengkung bibir saat menatap hasil yang terpampang di layar penilaian? Lengkung senyum  atau lengkung sendu  Masih sering tersenyumkah kalian saat di tahun terakhir kebersamaan kita berlagak seolah anak SMA dengan baju seragam penuh coretan dan gelak tawa? Meminjam roof top gedung tetangga, berfoto bersama, dengan tiang canopy sebagai saksi “penggesekan” alat ******* beberapa korban kita. Hahahaa..Memang penjahat sekali kita. Tetapi maaf, itu lucu sekali kawan.

“Friends of the friendless seize the day
Raise up the torch and light the way
Proud and defiant
We’ll slay the giant
Let us seize the day”

Sekarang kita telah terpisah di berbagai belahan dunia. Tak hanya di sekitar khatulistiwa saja. Dengan kesibukan dan passion yang termulakan dari sebuah mimpi dan keyakinan. Tak perlu kita menjadi sama. Perancang bangunan, perancang nada suara, perancang melodi instrumental, perancang kota, perancang landscape, perancang kata, perancang gerak yang terbekukan dalam sebuah kamera. Kita semua satu, kita perancang. Seperti lirik penutup lagu kita, kawan.

“Neighbor to neighbor
Father to son
One for all and all for one!”

( Newsies – Seize the day )

Jakarta, 4 Februari 2013
Dari aku,
2005420099

Ditulis oleh : @franc3ssa
Diambil dari http://justcallmefrancessa.wordpress.com

1 comment:

  1. :)

    TERIMA KASIH 2005420099.

    salam kangen semua. 2 taun lagi reuni akbar ya! haha! pameran karyaaa... :P


    salam,
    2009420031


    @jessicasoekidi

    ReplyDelete