Aku tak punya kemampuan untuk melihat bagaimana hidup kita lima atau sepuluh tahun mendatang.
Aku berani mengambil resiko, bukan karena aku tak punya pilihan, tapi lebih karena penasaran.
Bagaimana kita jadinya nanti, sayang? Setelah melewati banyak perubahan.
Kurus jadi gembrot, sehat jadi sakit, menyenangkan jadi menyebalkan.
Perhatian jadi abai, hangat jadi dingin.
Benarkah cinta hadir untuk waktu tak terbatas,
atau ia seperti makanan kemasan, pada saatnya nanti akan kadaluwarsa.
Jika benar adanya demikian,
Siapa yang lebih dulu menyerah pada hubungan kita, aku atau kamu?
Sekarang cinta kita panas menggebu,
aku penasaran, kapan ia akan membatu.
Oleh @atemalem Sumber: http://rehatemalem.wordpress.com
No comments:
Post a Comment