05 February 2013

Surat #DuaHati @fairyteeth dan @Inirudy

#DearL, Yuk Hidup Sehat

Dear L,

Jalanan Jakarta apalagi di Malam Sabtu tidak pernah bersahabat, mungkin mereka semua berfikiran sama dengan kita, ingin lekas-lekas pulang, atau lekas menuju tempat keramaian terdekat untuk sekedar melepah lelah setelah bekerja selama 5 hari. Hal itu pulalah yang menyebabkan daku terlambat nyampe di biskop dan ketinggalan filmnya hampir setengah jalan. Aku gak sabar menantikan entah Monorel atau MRT yang katanya akan segera dilanjutkan proyeknya itu, mungkin jalanan ibu kota ini akan tidak sekejam sekarang. Kalau hendak janjian, susah sekali untuk memperkirakan waktu yang tepat untuk berangkat bila ingin tiba di tempat tujuan on-time.

Aku masih ingat, kebimbangan kita dalam memutuskan untuk memilih cemilan apa malam itu sesusai nonton, seperti Putri yang langsung tau ia hendak memesan apa, akupun begitu. Apa karena kami perempuan ya? Sehingga senang nyemil. *abaikan* Kita hampir saja makan besar, kalau saja tidak ingat sedang berdiet. Eh, katanya kamu mau diet.. Kalau diet jangan makan malem donk :p Karena persoalan menu waktu itu membuatku berfikir, akupun ingin kembali menerapkan hidup sehat, setelah belakangan ini aku merasa mekar dan gemuk seperti babi. Apalagi sehari sebelumnya, pas kelas Akber, aku sempat mendengar cerita mas Ahmad soal dietnya dia.
Katanya diet itu mudah, cukup makan apel di pagi hari, makan siang seperti biasa, makan malam dikurangi jadi setengah dari porsi biasanya, dan lakukan olah raga ringan 15 menit setiap hari. Dia memberi contoh dengan bersepeda statis di rumah.
Jadi berlawanan dengan prinsip kita selama ini, makan malam gak apa, asal porsinya setengah. Well, at least buat yang gak terbiasa gak makan malam, cara ini mungkin akan cukup efektif. Kemarin, aku menyempatkan pergi ke swalayan untuk membeli apel buat sarapanku mulai Senin. Kenapa Senin? Karena weekend ini aku masih pengen makan enak. *kapan mau berhasil dietnya Dit, kalau kebanyakan alasan gitu* :lol: Selain itu aku juga membeli beberapa ikat brokoli, karena temanku yang lain sempat menyebutkan kalau makan brokoli bagus untuk menurunkan berat badan. *entah itu beneran atau enggak, yang jelas kan itu sayuran, jadi gak rugi juga kok kalau dimakan*. Tapi kapan aku sempat olah raganya ya? :| 

Yuk L, kita coba hidup lebih sehat.. Daripada kamu mager lalu pesan junk food, mending beli apel yang banyak lalu disimpan di kulkas buat stok sarapan (dan atau) makan malam… :D
Anyway, aku sudah mulai membaca buku yang ketiga.

Sincerely,
D.



Oleh @fairyteeth untuk @Inirudy
diambil dari di-ta.com


---


#DearD, Pilih yang Mana? 

Dear, D.

Aku pun sama denganmu masih menunggu kepastian keberadaan mass transportation yang nyaman dan aman di Jakarta.  Bus Transjakarta yang diharapkan bisa memenuhi harapan itu ternyata ngga jauh beda dengan transportasi umum lainnya belakangan ini. Terlebih karena kurangnya armada antrean bisa sangat panjang dan lama di shelter. Sudah capek duluan.

Selain tidak nyaman, keluhan selanjutnya tidak aman. Tiap kali menggunakan angkutan kota atau bus kota selalu waspada dengan barang bawaan. Perjalanan ke tempat tujuan jadi kurang menikmati. Cuma taksi yang hampir memenuhi syarat aman dan nyaman tapi tiap kali bepergian menggunakan taksi penghasilan bisa habis juga. Hehe.

Saat ke Kuala Lumpur beberapa bulan silam aku langsung berandai-andai, seandainya Jakarta bisa kayak gini. Jalanan rapi, sarana transportasi umumnya nyaman, jalan kaki di trotoar pun ngga bakal diklakson sepeda motor dari belakang. Tidak akan diklakson kalau lampu lalu lintas belum hijau. Tidak akan sulit menyeberang jalan di zebra cross. Ah..

Ngomongin sepeda aku adalah mantan pengguna sepeda aktif saat duduk di bangku sekolah menengah pertama selama setahun. Jarak yang ditempuh per hari mencari 7-8 kilometer. Kecuali musim hujan, sehari-hari aku berangkat ke sekolah naik sepeda dengan teman-teman. Seru sekali kalau dibayangkan lagi. Ngga peduli kulit gosong atau bau keringat.  Hahaha.

Kemarin sempat survey harga sepeda, harganya berkali-kali lipat dari harga sepedaku dulu. *menurut ngana?* Padahal ingin sekali ikut meramaikan car free day tiap Minggu di Thamrin – Soedirman. Tapi, seperti yang kamu tahu aku pun sedang berpikir ingin mengganti kamera super beratku itu dengan kamera yang lebih ramah di pundak dan di tempat. Ditambah dengan argumen ; beberapa bulan lagi mungkin rencana jalan-jalanku akan segera dimulai.

Kamu bisa memilihkan mana yang lebih kubutuhkan? :sad:

Sincerely,
L



Diambil dari inirudy.wordpress.com 

No comments:

Post a Comment