05 February 2013

Bahagiamu Bahagiaku

Kepadamu yang selalu menantiku,

Bagaimana lagi aku harus menjelaskannya? Aku tidak tahu kenapa kamu bisa tetap menunggu aku selama 3 tahun ini, padahal dari awal aku sudah bilang bahwa aku tidak bisa menjalani hubungan yang lebih dari seorang teman bersamamu. Aku sudah bilang jangan tunggu aku. Aku tidak bisa menjanjikan apapun. Tapi semalam, untuk yang kesekian kalinya kamu masih saja menawarkan hatimu dan untuk kesekian kalinya pula aku menolak.

Kamu membuat aku merasa bersalah. Seolah aku lupa berterima kasih dan lupa untuk bersyukur karena ada seseorang yang begitu baik dan tulus mencintai aku apa adanya seperti dirimu. Siapa yang tidak mau merasakan dicintai sedemikian rupa? Tapi sungguh, aku masih belum bisa menerimamu lebih dari sekedar teman. Mungkin hatiku begitu bodoh, masih saja tidak melihat kesungguhanmu.

Hanya saja… Entahlah..

Bukan. Aku bukan pemberi harapan palsu. Kamu tentu tahu itu. Sejak pertama selalu ku katakan tidak. Jika aku tidak juga menjauh darimu itu karena aku tahu bagaimana sakitnya penolakan. Aku sungguh tidak ingin menyakitimu dengan cara seperti itu.

Aku rasa, ini sudah saatnya kamu menjauh dariku. Kamu harus pergi dariku karena aku tidak akan pernah tega dan bisa melakukannya kepada orang sebaik dirimu. Lakukanlah ini demi kebaikan bagi kita berdua.

Tidak, jangan tunggu aku lagi. Kamu berhak mendapat kebahagiaanmu sendiri. Penantianmu ini sudah terlalu lama. Kamu bisa mendapatkan seseorang yang lebih baik dari aku. Aku tidak layak mendapatkan ketulusan cintamu karena aku sendiri masih tidak tahu harus mencari cinta yang seperti apa lagi, ketika ketulusan dan kesetiaan bisa ku dapatkan darimu.

Pergi dan berbahagialah karena bahagiamu adalah bahagiaku :)


Oleh @ann_libriasty Sumber: http://onengjugamanusia.blogspot.com

No comments:

Post a Comment