05 February 2013

Surat ke-dua-puluh-dua

“Promise me you’ll always remember: You’re braver than you believe, and stronger than you seem, and smarter than you think.” ― A.A. Milne
Ya kutipan di atas merupakan quote dari Winnie The Pooh.

Dear seseorang yang membuat surat ini di tengah malam karna tak bisa terlelap…

Kamu sadar kamu itu siapa?
Kamu sudah sadar kamu berada dimana?
Kamu sudah sadar sudah diletakkan dimana?
Dan kamu sudah sadar apa yang seharusnya kamu lakukan?
Atau masih perlukan aku mencari bala bantuan untuk memperlihatkan kenyataan yang ada padamu?

Ingatlah, kamu itu berani. Kamu berani mengambil keputusan berarti kamu harus berani mengambil segala konsekuensi dan tanggung jawab. Dan sebelum kamu berani mengambil keputusan, sudah pasti kamu telah memikirkan segalanya matang-matang. Putusannya, solusinya, konsekuensinya, dan ancaman hidup yang akan datang setelah itu kamu putuskan. Dan aku berani jamin kalau kamu itu berani, bukan ‘memberani-beranikan diri’

Ingatlah, kamu itu jauh lebih kuat daripada yang terlihat, setelah dua puluh tahun kita bersama, aku tau kamu itu kuat menghadapi semua ujian dan masalah yang ada. Toh, Tuhan juga tak akan memberikan ujian yang berada diatas kemampuannya,bukan? Percayalah, kamu lebih kuat daripada yang kamu bayangkan, dan jika kamu semakin yakin bahwa kamu itu kuat, maka kamu akan menjadi semakin kuat. Kamu tau seberapa besar persentasi kesuksesan suatu hal jika diberikan berbagai dugesti baik? Jauh lebih besar.

Ingatlah, kamu itu pintar. Walaupun bukan di bidang akademik, kamu itu memiliki berbagai bidang kepintaran lainnya. Well, dengan jelas sekali kamu tau bahwa bakat kamu bukan dibidang belajar,bukan? Nikmati dan lanjutkan segala sesuatu yang membuatmu bahagia, bakatmu yang selalu bisa membuatmu bahagia itu loh. Lanjutkan ya yang sudah menjadi resolusimu di 2012 dan baru 25% progressnya sejauh ini, sudah kamu tinggalkan dan sekarang hanya sebatas wacana saja.

Jatuh cintalah pada dirimu sendiri, dan jangan letakkan kebahagiaan pada orang lain. Karna, jika orang itu lenyap, maka kebahagiaanmu pun akan lenyap. Bahagiakan lah dirimu sendiri dan terkadang kamu perlu bertingkah egois tak mempedulikan kata-kata orang lain dan melakukan semua hal yang kamu sukai. Berbahagia dan nikmati hidupmu, dan jangan membuat dirimu bersedih. Karna memaafkan diri sendiri itu jauh lebih sulit dari pada memaafkan orang lain.

Jadi, apa jiwamu sudah tergugah? Maukah kamu membahagiakan dirimu sendiri? Ini semuanya demi kebahagiaanmu juga,Septy.

Sincerely, Septy with all of your dream, memories and hope.


oleh @septydi
diambil dari http://septydwiindriani.wordpress.com

No comments:

Post a Comment