Seorang dari Masa Lalu
Semarang, 3 Februari 2013Dear Fristia,
Hari ini hujan dan sedikit genangan di depan rumah, aku banyak berdiam daripada sekadar keluar mencari makan.
Meski kota ini sedikit berbeda, namun ada satu yang sama. Seseorang dari masa lalu yang kebetulan lewat depan rumah membawa payung berwarna biru, ia menatapku dan terdiam.
Kami berbincang cukup lama, tentang kabar dan apa yang telah terpisah selama ini. Seseorang dari masa lalu itu telah menikah dan mempunyai dua orang anak, ia juga sempat menunjukkan salah satu fotonya kepadaku. Benar-benar banyak hal yang berbeda dengan kota ini, semua tak lagi sama. Pun kenangan.
Aku ingin segera bertemu denganmu, Tia. Membicarakan hari esok denganmu, memintamu dari bapak ibu.
Peluk hangat untukmu selalu,
Dhanang
Oleh @dhanzo untuk @fristia
Diambil dari serigalasalju.wordpress.com
---
Mencintai Kenangan
Denpasar, 4 Februari 2013Dear Dhanang,
Tidakkah kamu merasa iri? Mereka yang dari masa lalu kita sudah melangkah lebih lebih jauh. Entah kenapa aku tidak bisa seperti mereka. Terlalu banyak yang aku khawatirkan. Menikah, berkeluarga dan menjadi orangtua adalah tugas berat bagiku. Kadang-kadang aku merasa dengan mengambil pendidikan spesialis aku bisa menghindari tuntutan untuk segera menikah.
Tapi dengan adanya kamu aku ingin menyerah. Aku ingin ada kita di masa depan. Rasa nyaman dan pengertian yang tak pernah menuntut banyak. Rasa cinta yang ikhlas tanpa basa-basi.
Cukup tahu kita saling ada untuk masing-masing, mencintai ketenangan. Ketika saatnya tiba, aku ingin mendampingimu.
Dengan perbedaan kita, memintaku dari bapak dan ibu tampaknya akan mustahil. Apakah kamu akan tetap datang dan mencoba?
Masih menunggumu,
Fristia.
No comments:
Post a Comment