05 February 2013

Surat #DuaHati @yukidalamkurung dan @tfnyaprdht

Nak.

belum cukup membuatku menabung rindu?

Tahukah kamu jika rindu itu pilu tanpamu?

yang jelas rindu itu ada sejak mengenalmu.

Tak perduli rindu itu pilu atau ngilu, berhenti meski sedetik pun aku tak mau.

Bukannya aku tak mau menahan rindu, hatiku benar-benar tak kuku!

Ctik.. Ctik.. Layaknya anak kecil sedang memotong kuku,

sampai detik ini cuman kamu yang dapat membuat lidahku kelu.

Lidahku takkan merdu, jika rindu ini bukan padamu.

Aku baru tahu pertautan lidah tidak melulu karena nafsu.

Melainkan sarana telepati bagi rindu.

Lidahku ingin mengucap doa untukmu, terisi doa suci mengelu-elu.

Doaku, ketika berbincang dengan perutmu dan berkata “Nak, aku ayahmu. Nak, ibumu yang hebat ini yang akan mengajarkanmu tentang kesetiaan dan syukur, tentang cinta dan kasih sayang yang saling akur. Dan ayahmu ini yang akan mengajarkanmu menjadi manusia bertanggunh jawab serta memberikan perlindungan, ya, hanya untuk ibumu dan kamu nak semuanya ayah pertaruhkan”.

Bolehkah kuberjanji padamu, kan ku berikan rasa sayang yang suci ini, ah tidak! Aku akan memberikanmu bukti, tapi semoga janjiku dapat menenangkan hatimu ya, sayang.

Rasanya aku masih belum bisa menjadi yang terbaik bgimu, tentu saja aku akan selalu berusaha menjadi yang terbaik untukmu, dan anak” kita kelak. Hingga aku memilikimu, arti cinta terlalu ambigu, semenjak kamu disampingku ini pasti lebih dari sekedar cinta! Pasti! Ya, aku menyangimu! Sangat!!

Selat Makassar, 3 Feberuari 2013
Priamu



Oleh @yukidalamkurung untuk @tfnyaprdht
Diambil dari yukidalamkurung.tumblr.com 



---



Surat balasan @tfnyaprdht untuk @yukidalamkurung


Meledak

Kamu tau aku kangan, teramat sangat. Rasa sayang aku ke kamu memang akan selalu bertambah, namun aku juga selalu punya wadah yang lebih besar agar tidak luber dan tumpah. Yang namanya kangen ternyata gak bisa diajak bekerja sama seperti itu. Kadang rindu itu meledak meluap tanpa bisa kucegah. Dan saat ini adalah salah satunya. Aku yakin kamu juga begitu. Kamu pasti paham betapa tidak sehatnya saat kangen ada di puncaknya. Jadi begini saja, Tuan, karena hari kepulanganmu masih bisa kuhitung lengkap sepuluh jari, kita buat perjanjian saja. Bagaimana?
  1. Tidak boleh uring-uringan. Kangen kok marah-marah, kesel gak jelas. Well I still find you’re adorable even when you’re sulky. But you look way more handsome in your cool(ish) style. Coba rapiin rambut kamu, jangan diacak-acakin gitu.
  2. Dilarang cemberut atau melamun. Apalagi saat kamu sedang bekerja. Rekan-rekanmu membutuhkan kerjasama darimu secara penuh. Baru boleh ngelamun saat kamu sudah rebahan di kasur untuk tidur. Itu juga tidak boleh terlalu lama, kamu harus mengisi tenagamu untuk esok hari.
  3. Makan dan minum teratur. Jangan sampai sakit di sana. Minum vitamin kalau perlu. Pokoknya jaga kesehatan.
  4. Jangan merasa kesepian, itu akan membuat aku merasa bersalah dan tidak berdaya karena tidak bisa menemani ragamu di sana.
  5. Harus selalu tersenyum, minimal dua senti di bibir kanan dan dua senti di bibir kiri. Karena waktu toh tidak akan lantas berlari jika kamu cemberut. Lebih baik dijalani dengan senyuman seolah kamu sedang menikmati tiap detiknya kan? Agar waktu dan jarak menjadi iri karena tidak bisa menggoyahkan dua hati yang tak bisa saling menggenggam.
Nah, Sayang, itu tadi perjanjian yang sebaiknya kamu (dan aku juga) lakukan untuk kesehatan mental yang lebih baik. Aku tidak mau gila sehingga membutuhkan psikolog untuk menyembuhkanku. Gengsi profesi tau. Kamu juga tidak mau menjadi “pasien” kan?
Bagaimana? Setuju, Tuan?

Yogyakarta, 4 Januari 2013

Wanitamu

N.B: pffft! That kiss mark, Hon. Geli sendiri aku :)




 Diambil dari breakfastattifanys.tumblr.com

No comments:

Post a Comment