Bagaimana keadaanmu Kell? Ini sudah dua tahun kita sudah tidak berkomunikasi lagi. Aku ingat saat kita saling memberikan kabar di twitter. Walau hanya sekedar menanyakan kabar untuk saling mengetahui keadaan masing-masing, itu sudah membuatku sangat senang. Apalagi saat kamu menyapaku, aku tidak pernah bosan membalasnya. Apa kamu sudah mendengarkan album dari idolamu, Justin Bieber? Belive Acoustic? Aku yakin kamu belum mendengarnya, benar begitu bukan Kell? Kamu harus mendengarnya jika kamu mempunyai waktu, itu adalah salah satu album terbaik miliknya. Dan kamu juga salah satu idola terbaiknya yang pernah aku kenal. Jujur Kell, aku tidak bohong.
Aku ingat saat pertama kali bertemu denganmu, dan aku tidak sadar kalau aku sudah memfollow Twitter-mu, lalu kamu memberikanku sebuah pesan sederhana:
“Bagaimana jika Justin Bieber adalah sahabat dekatmu?” tulismu.
“Bagaimana jika Justin Bieber adalah sahabat dekatmu?” tulismu.
Aku tertawa membacanya, menurutku itu pertanyaan konyol yang pernah aku baca. Lalu aku membalasnya singkat. Dan saat itu kita mulai berteman. Kita memulai dengan hal-hal kecil terlebih dahulu seperti menanyakan nama, membicarakan seputar tempat tinggal masing-masing. Kamu di Inggris, dan aku di Indonesia. Aneh memang rasanya, tapi tidak ada yang lebih menarik dari pertemanan ini walau hanya sebatas pesan singkat.
Tahun 2010, Itulah awal kita berkenalan.
Kell.. ingatkah kamu saat dulu aku pernah meminta fotomu? Karena aku ingin sekali melihat wajahmu, menurutku kamu sangat cantik. Tapi kamu tidak memberikannya, dan itu tidak masalah menurutku jika kamu memang tidak bisa memberikan fotomu kepadaku, tapi yang jadi masalahnya adalah apa aku harus terus-terusan menatap foto idolamu itu yang kamu jadikan foto profil di twitter? Huh Kell, seolah-olah aku sedang berkomunikasi dengannya.
Tahun 2010, Itulah awal kita berkenalan.
Kell.. ingatkah kamu saat dulu aku pernah meminta fotomu? Karena aku ingin sekali melihat wajahmu, menurutku kamu sangat cantik. Tapi kamu tidak memberikannya, dan itu tidak masalah menurutku jika kamu memang tidak bisa memberikan fotomu kepadaku, tapi yang jadi masalahnya adalah apa aku harus terus-terusan menatap foto idolamu itu yang kamu jadikan foto profil di twitter? Huh Kell, seolah-olah aku sedang berkomunikasi dengannya.
Saat itu aku pernah kehilanganmu, aku tidak bisa menemukan akun twittermu. Aku mencari-cari twittermu tapi tidak ketemu. Aku sedih, aku kehilanganmu. Aku tidak mengerti kenapa aku tidak bisa menemukan akunmu. Aku merindukanmu, aku sangat ingin sekali berkomunikasi denganmu, banyak hal yang aku ingin ceritakan, banyak yang ingin aku katakan. Tapi kamu tidak ada.
Aku ingat saat itu tanggal 31 Desember 2010, aku sedang berdiam di rumah untuk menunggu pergantian tahun baru lewat begitu saja, karena aku sangat tidak antusias merayakan tahun baru dengan siapapun. Itu yang aku tahu. Lalu aku melihat ada satu mention di twitterku, aku membacanya,
“Hey @skandarwhe :) I was @bieberspaghetty :)”
Sebuah senyuman lebar terbentuk begitu saja, seolah-olah aku sedang mendapatkan hadiah di malam tahun baru! Kamu kembali Kell! Kamu memberiku kabar pada saat pergantian tahun baru itu. Kamu menyapaku. Aku sungguh sangat merindukanmu. Akhirnya kamu kembali!
Kamu menjelaskan kepadaku bahwa akun twittermu yang dulu terkena hack. Lalu kamu langsung menanyakan kabarku, dan kamu bilang bahwa kamu juga merindukanku. Aku senang, dan akhirnya malam tahun baru itu mempunyai kesan tersendiri untukku. Dan aku bilang kepadamu, jangan ganti nama twittermu lagi, karena kamu selalu mengganti sudah hampir tiga kali tanpa aku mengetahuinya.
Itu adalah saat dimana sedang ramai-ramainya tentang pertandingan piala AFF Indonesia vs Malingsia. Akupun membicarakannya kepadamu, dan kamu tidak mengerti kata yang aku sebut lalu aku memperbenarkannya, ‘Malaysia’ tulisku. Lalu kita menutup perbincangan singkat kita malam itu dengan saling memberikan ucapan selamat tahun baru.
Akhirnya kita mulai berkomunikasi lagi seperti dulu.
Pada tanggal 3 Januari 2011 kamu memberikan sebuah link kepadaku. Aku membacanya, entah aku sama sekali tidak menyadari air mata keluar begitu saja dari mataku. Tanganku gemetar memegang ponsel pada saat membaca tulisanmu Kell..
“My name is Kelly, lives in England with my mim and brother. He's 19 now. and i'am 15 years, 4 months now. 8 years ago, I was diagnosed with leukemia. I was familiar with medicine and medical equipment. Doctors said ppl who experienced disease leukamia can survive long enough, but it still scares me. I just want a normal life..
My mum? she stressed. I want to make her happy. please heal me god.
My mum always said “Kelly, you have to heal, you're a strong girl, i know that”
You know? god is good :) 5 years I was exposed to this disease and get well :) My hair had grown thick, and i'm fat now :D i love it!, my face was'nt pale anymore and I can sleep well at home rather than in hospital :/
Thanks God, thanks mum, thanks bro, thank you my friends, and mhmm Justin Bieber's right, never say never, never give up. and once again God is good
#BITECANCER.”
Aku mengusap airmataku yang tidak berhenti mengalir. Aku sangat terharu membaca tulisanmu, kamu wanita yang sangat kuat. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika penyakit itu berada ditubuku, apakah aku akan sekuat dirimu? Aku tidak bisa membayangkannya. Dan aku bersyukur bahwa kamu sudah kembali pulih saat itu, seperti yang kamu tulis.
Tidak lama setelah itu, aku juga menceritakan sedikit kisah hidupku kepadamu. Dan kamu membagikan link cerita hidupmu, dan cerita hidupku secara bersamaan di satu bagian.
Saat itu usiamu 15 tahun, kamu lahir pada tanggal 24 Oktober. Seperti yang kamu katakan kepadaku saat perbincangan singkat kita pada 22 Januari 2011.
4 Februari 2011, dua tahun lalu kamu mengatakan bahwa kamu lelah mempunyai kanker ini. Kamu ingin hidup selayaknya anak normal tanpa penyakit mematikan ditubuh. Itu katamu Kell.. aku masih ngat. Aku sedih saat mengetahui kanker itu kembali lagi. Aku menangis, tapi kamu tidak mengetahuinya. Lalu kamu mengeluarkan semua kata-kata di beberapa tweetmu;
“I'm ready to die”
“thanks for my parents, my classmates, my teacher, my best friends, my doctor for give me a lot of support :')”
“if I die my family will be better :) there is something to worry”
“thanks for my GOD :) you give me a good life.”
“no I'm not giving up, cause yeahhh nothing is impossible”
“I just, not strong enough to hold this thing.”
“I know I'll die , I just donnu when .”
“God is good”
Aku minta kamu menghentikan perkataanmu Kell.. aku yakin kamu pasti bisa sembuh. Aku yakin itu. Saat itu kamu mengatakan bahwa kamu sedang berada di rumah sakit. Aku tidak mendapat kabar darimu. Dua puluh dua hari setelahnya, akhirnya kamu kembali dengan berita gembira..
“hi world :D I'm happy I can comeback again :)))) it's like magic :) I'm not die, thank you for all your support :)) thank you so much!!! :)”
“it was just so hard! I can't handle it, I'm lucky I have a strong woman, yeah my mom :)))”
“Thank you for all my friend, my best friend, my brother, my mum, MY GOD :)”
“Its MAGICAL <3”
“God loves me so much <3”
“Actually I think I might die, but no, no I'm not :)))))”
Aku sangat senang sekali mengetahuinya, dan seperti yang kukatakan kepadamu bahwa kamu akan sembuh Kell..Dan kitapun akhirnya salam kangen, menuntaskan kerinduan kita masing-masing. Kamu dan aku, aku dan kamu, kamu dan twittermu. Maret pun tiba Kell, kamu menyapaku pada tanggal empat dan mengatakan bahwa kamu baik-baik saja, dan tak lupa memberiku tanda ‘<3’ yang menjadi ciri khasmu, karena kamu perempuan ceria dan penuh cinta. Begitulah yang aku tahu.
Aku belum mendapat kabar darimu lagi sejak itu, dan kamu juga tidak kunjung online. Sampai pada akhirnya tanggal 23 Maret 2011, ada seseorang mention twitterku. Aku tidak cukup mengenalinya, tapi sepertinya kamu selalu berkomunikasi dengan dia. Dia memberikan informasi mengenai dirimu Kell.. dia yang memberi tahu keadaanmu.
“kelly has passed away yesterday afternoon #ripkelly”
Tulisnya.
Tanganku sudah tidak sanggup menggenggam ponsel untuk membaca berita itu Kell.. air mataku sudah tahu jalan yang mereka harus lalui tanpa aku memerintahnya. Aku mengeram di sudut ruang kamar, menangis, dan mencoba menyangkal berita itu.
Tapi apa daya, orang itu mengatakan hal yang sebenarnya. Kamu sudah tidak ada Kell.. sudah tidak ada Kelly yang akan hadir menyapaku. Sudah tidak ada Kelly yang ceria yang pernah aku kenal. Tidak ada Kelly si penggemar berat Justin Bieber. Kamu sudah tidak ada...
Aku terus meringkuk, kepalaku seolah mau pecah. Tulisan itu terus muncul dalam pikiranku. Aku terus menangis, tertidur disudut kamar, kututupi wajahku dengan bantal. Aku teriak sangat kencang saat itu Kell.. hati kecilku berkata, bahwa ia mengatakan hal yang sejujurnya kalau aku sangat kehilanganmu.
Aku kehilangan sahabat twitterku.
Setelah kehilanganmu saat itu, 16 April 2011, aku mencoba menghubungi seseorang yang mention twitterku membawa berita duka untuku kala itu. Aku ingin dia memberikan fotomu kepadaku, karena aku ingin sekali melihat bagaimana wajahmu. Aku ingin sekali melihatnya.
Dan dia pun memberikannya kepadaku.
Di foto itu kamu terlihat begitu manis Kell.. kamu juga begitu lemah dengan rambut pirangmu..
Setelah kepergianmu, aku masih membuka twittermu, untuk melihat-lihat pada saat kita berkomunikasi dulu. Aku merindukannya, dan aku merindukanmu. Sampai aku melihat ada tweet terbaru yang muncul di akunmu;
“Hi. I'm kelly's brother.”
Tertulis tanggal 22 Mei 2011, oleh kakakmu yang berusia 19 tahun saat itu. Aku ingat sewaktu kamu di rumah sakit, kamu pernah mengatakan bahwa kamu online twitter dari ponsel Blackberry milik kakakmu, karena ponsel kamu hilang.
Dan hingga kini aku sudah tidak pernah melihat tweet terbaru dari akunmu, berharap kakak lelakimu menuliskan sesuatu. Tapi nyatanya tidak, hingga sekarang.
Kell, hari ini adalah peringatan Hari Kanker, aku menuliskan surat ini khusus untukmu yang entah akan bisa sampai kepadamu atau tidak. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku tidak pernah menyesali sedikitpun ketika aku mengenal dirimu. Kamu memberikan arti hidup yang sebenarnya. Kamu menyadarkanku akan kehidupan yang tidak boleh disia-siakan. Banyak orang yang mendambakan hidup normal sepertiku, salah satunya mungkin kamu pada saat kamu masih hidup. Tapi kadang aku suka tidak menyadari bahwa setiap detik yang aku habiskan sungguhlah sangat berarti. Kita bisa berkumpul dengan orang-orang yang kita sayangi, kita bisa melakukan hal-hal apa saja yang ingin kita lakukan. Aku bersyukur kepada-Nya atas hidupku hingga hari ini.
Jaga diri baik-baik disana Kell.. Tuhan pasti melindungimu, Ia tidak akan memberimu penyakit lagi, dan Dia juga tidak akan membiarkan malaikat kecilnya kesepian. Aku yakin itu.
Kelly is the blonde one
Selamat Hari Kanker,
Semoga Tuhan memberikan kekuatan kepada mereka semua yang lagi berjuang dan bisa kembali ke kehidupan normal bersama keluarganya. Amin..
oleh @skandarwhe
diambil dari thisismyshortstories.blogspot.co
Aku ingat saat itu tanggal 31 Desember 2010, aku sedang berdiam di rumah untuk menunggu pergantian tahun baru lewat begitu saja, karena aku sangat tidak antusias merayakan tahun baru dengan siapapun. Itu yang aku tahu. Lalu aku melihat ada satu mention di twitterku, aku membacanya,
“Hey @skandarwhe :) I was @bieberspaghetty :)”
Sebuah senyuman lebar terbentuk begitu saja, seolah-olah aku sedang mendapatkan hadiah di malam tahun baru! Kamu kembali Kell! Kamu memberiku kabar pada saat pergantian tahun baru itu. Kamu menyapaku. Aku sungguh sangat merindukanmu. Akhirnya kamu kembali!
Kamu menjelaskan kepadaku bahwa akun twittermu yang dulu terkena hack. Lalu kamu langsung menanyakan kabarku, dan kamu bilang bahwa kamu juga merindukanku. Aku senang, dan akhirnya malam tahun baru itu mempunyai kesan tersendiri untukku. Dan aku bilang kepadamu, jangan ganti nama twittermu lagi, karena kamu selalu mengganti sudah hampir tiga kali tanpa aku mengetahuinya.
Itu adalah saat dimana sedang ramai-ramainya tentang pertandingan piala AFF Indonesia vs Malingsia. Akupun membicarakannya kepadamu, dan kamu tidak mengerti kata yang aku sebut lalu aku memperbenarkannya, ‘Malaysia’ tulisku. Lalu kita menutup perbincangan singkat kita malam itu dengan saling memberikan ucapan selamat tahun baru.
Akhirnya kita mulai berkomunikasi lagi seperti dulu.
Pada tanggal 3 Januari 2011 kamu memberikan sebuah link kepadaku. Aku membacanya, entah aku sama sekali tidak menyadari air mata keluar begitu saja dari mataku. Tanganku gemetar memegang ponsel pada saat membaca tulisanmu Kell..
“My name is Kelly, lives in England with my mim and brother. He's 19 now. and i'am 15 years, 4 months now. 8 years ago, I was diagnosed with leukemia. I was familiar with medicine and medical equipment. Doctors said ppl who experienced disease leukamia can survive long enough, but it still scares me. I just want a normal life..
My mum? she stressed. I want to make her happy. please heal me god.
My mum always said “Kelly, you have to heal, you're a strong girl, i know that”
You know? god is good :) 5 years I was exposed to this disease and get well :) My hair had grown thick, and i'm fat now :D i love it!, my face was'nt pale anymore and I can sleep well at home rather than in hospital :/
Thanks God, thanks mum, thanks bro, thank you my friends, and mhmm Justin Bieber's right, never say never, never give up. and once again God is good
#BITECANCER.”
Aku mengusap airmataku yang tidak berhenti mengalir. Aku sangat terharu membaca tulisanmu, kamu wanita yang sangat kuat. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika penyakit itu berada ditubuku, apakah aku akan sekuat dirimu? Aku tidak bisa membayangkannya. Dan aku bersyukur bahwa kamu sudah kembali pulih saat itu, seperti yang kamu tulis.
Tidak lama setelah itu, aku juga menceritakan sedikit kisah hidupku kepadamu. Dan kamu membagikan link cerita hidupmu, dan cerita hidupku secara bersamaan di satu bagian.
Saat itu usiamu 15 tahun, kamu lahir pada tanggal 24 Oktober. Seperti yang kamu katakan kepadaku saat perbincangan singkat kita pada 22 Januari 2011.
4 Februari 2011, dua tahun lalu kamu mengatakan bahwa kamu lelah mempunyai kanker ini. Kamu ingin hidup selayaknya anak normal tanpa penyakit mematikan ditubuh. Itu katamu Kell.. aku masih ngat. Aku sedih saat mengetahui kanker itu kembali lagi. Aku menangis, tapi kamu tidak mengetahuinya. Lalu kamu mengeluarkan semua kata-kata di beberapa tweetmu;
“I'm ready to die”
“thanks for my parents, my classmates, my teacher, my best friends, my doctor for give me a lot of support :')”
“if I die my family will be better :) there is something to worry”
“thanks for my GOD :) you give me a good life.”
“no I'm not giving up, cause yeahhh nothing is impossible”
“I just, not strong enough to hold this thing.”
“I know I'll die , I just donnu when .”
“God is good”
Aku minta kamu menghentikan perkataanmu Kell.. aku yakin kamu pasti bisa sembuh. Aku yakin itu. Saat itu kamu mengatakan bahwa kamu sedang berada di rumah sakit. Aku tidak mendapat kabar darimu. Dua puluh dua hari setelahnya, akhirnya kamu kembali dengan berita gembira..
“hi world :D I'm happy I can comeback again :)))) it's like magic :) I'm not die, thank you for all your support :)) thank you so much!!! :)”
“it was just so hard! I can't handle it, I'm lucky I have a strong woman, yeah my mom :)))”
“Thank you for all my friend, my best friend, my brother, my mum, MY GOD :)”
“Its MAGICAL <3”
“God loves me so much <3”
“Actually I think I might die, but no, no I'm not :)))))”
Aku sangat senang sekali mengetahuinya, dan seperti yang kukatakan kepadamu bahwa kamu akan sembuh Kell..Dan kitapun akhirnya salam kangen, menuntaskan kerinduan kita masing-masing. Kamu dan aku, aku dan kamu, kamu dan twittermu. Maret pun tiba Kell, kamu menyapaku pada tanggal empat dan mengatakan bahwa kamu baik-baik saja, dan tak lupa memberiku tanda ‘<3’ yang menjadi ciri khasmu, karena kamu perempuan ceria dan penuh cinta. Begitulah yang aku tahu.
Aku belum mendapat kabar darimu lagi sejak itu, dan kamu juga tidak kunjung online. Sampai pada akhirnya tanggal 23 Maret 2011, ada seseorang mention twitterku. Aku tidak cukup mengenalinya, tapi sepertinya kamu selalu berkomunikasi dengan dia. Dia memberikan informasi mengenai dirimu Kell.. dia yang memberi tahu keadaanmu.
“kelly has passed away yesterday afternoon #ripkelly”
Tulisnya.
Tanganku sudah tidak sanggup menggenggam ponsel untuk membaca berita itu Kell.. air mataku sudah tahu jalan yang mereka harus lalui tanpa aku memerintahnya. Aku mengeram di sudut ruang kamar, menangis, dan mencoba menyangkal berita itu.
Tapi apa daya, orang itu mengatakan hal yang sebenarnya. Kamu sudah tidak ada Kell.. sudah tidak ada Kelly yang akan hadir menyapaku. Sudah tidak ada Kelly yang ceria yang pernah aku kenal. Tidak ada Kelly si penggemar berat Justin Bieber. Kamu sudah tidak ada...
Aku terus meringkuk, kepalaku seolah mau pecah. Tulisan itu terus muncul dalam pikiranku. Aku terus menangis, tertidur disudut kamar, kututupi wajahku dengan bantal. Aku teriak sangat kencang saat itu Kell.. hati kecilku berkata, bahwa ia mengatakan hal yang sejujurnya kalau aku sangat kehilanganmu.
Aku kehilangan sahabat twitterku.
Setelah kehilanganmu saat itu, 16 April 2011, aku mencoba menghubungi seseorang yang mention twitterku membawa berita duka untuku kala itu. Aku ingin dia memberikan fotomu kepadaku, karena aku ingin sekali melihat bagaimana wajahmu. Aku ingin sekali melihatnya.
Dan dia pun memberikannya kepadaku.
Di foto itu kamu terlihat begitu manis Kell.. kamu juga begitu lemah dengan rambut pirangmu..
Setelah kepergianmu, aku masih membuka twittermu, untuk melihat-lihat pada saat kita berkomunikasi dulu. Aku merindukannya, dan aku merindukanmu. Sampai aku melihat ada tweet terbaru yang muncul di akunmu;
“Hi. I'm kelly's brother.”
Tertulis tanggal 22 Mei 2011, oleh kakakmu yang berusia 19 tahun saat itu. Aku ingat sewaktu kamu di rumah sakit, kamu pernah mengatakan bahwa kamu online twitter dari ponsel Blackberry milik kakakmu, karena ponsel kamu hilang.
Dan hingga kini aku sudah tidak pernah melihat tweet terbaru dari akunmu, berharap kakak lelakimu menuliskan sesuatu. Tapi nyatanya tidak, hingga sekarang.
Kell, hari ini adalah peringatan Hari Kanker, aku menuliskan surat ini khusus untukmu yang entah akan bisa sampai kepadamu atau tidak. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku tidak pernah menyesali sedikitpun ketika aku mengenal dirimu. Kamu memberikan arti hidup yang sebenarnya. Kamu menyadarkanku akan kehidupan yang tidak boleh disia-siakan. Banyak orang yang mendambakan hidup normal sepertiku, salah satunya mungkin kamu pada saat kamu masih hidup. Tapi kadang aku suka tidak menyadari bahwa setiap detik yang aku habiskan sungguhlah sangat berarti. Kita bisa berkumpul dengan orang-orang yang kita sayangi, kita bisa melakukan hal-hal apa saja yang ingin kita lakukan. Aku bersyukur kepada-Nya atas hidupku hingga hari ini.
Jaga diri baik-baik disana Kell.. Tuhan pasti melindungimu, Ia tidak akan memberimu penyakit lagi, dan Dia juga tidak akan membiarkan malaikat kecilnya kesepian. Aku yakin itu.
Kelly is the blonde one
Selamat Hari Kanker,
Semoga Tuhan memberikan kekuatan kepada mereka semua yang lagi berjuang dan bisa kembali ke kehidupan normal bersama keluarganya. Amin..
oleh @skandarwhe
diambil dari thisismyshortstories.blogspot.co
terima kasih kapten sudah di post lagi. :D hihi
ReplyDelete