05 February 2013

Untuk Para Wanita Hebat

Untuk kalian yang mencintai pacarku



Halo semuanya. Maaf ya, aku tidak bisa menulis secara spesifik untuk siapa, karena sejujurnya aku sendiri pun tidak tahu ada berapa kalian semua. Aku hanya bisa menebak bahwa kalian ada lebih dari satu. Namun aku tahu salah satu di antara kalian, karena ia sudah terang-terangan menunjukkan diri. Untuknya, kuberi salamku yang paling hangat; halo mbak Mawar :D Ah, kamu tidak suka ya, kuberi nama alias Mawar? Namun nama Mawar tentu akan menyamarkan identitas mu dengan baik, mbak.

Kalian mungkin menganggap surat ini sebagai lelucon atau ejekan. Sama sekali tidak! Sebelum kalian berprasangka lebih jauh, aku hanya ingin bilang, ini bukan surat permusuhan atau semacamnya. Ayolah, jangan bersikap defensif begitu. Memangnya kalau kalian mencintai pacarku lalu aku harus membenci kalian? Ketahuilah, kalian mungkin tidak (belum) memiliki kesempatan untuk mengenalku dengan baik. Namun kalian harus tahu, bahwa aku tidak seperti mereka yang cemburu membabi buta bila pacarnya dicintai orang lain. Ya, aku tahu. Bukan berarti aku tidak punya perasaan. Membiarkan pacarku dicintai bukan berarti aku ingin ia pergi. Aku hanya tidak ingin bersikap “sulit”.

Kalian tahu, aku tidak akan pernah mencaci maki kalian atau melakukan hal-hal bersifat permusuhan seperti itu. Ini karena aku adalah salah satu dari mereka yang berpendapat bahwa mencintai adalah hak setiap orang. Aku tidak bisa membelenggu perasaan cinta di hati orang lain. Aku tahu sekali bahwa cinta adalah sesuatu yang aneh dan tak terjabarkan. Ia akan muncul sesuka hati, tak peduli apakah yang dicintai sudah memiliki pasangan atau belum. Tidak ada yang salah di sini. Kalian mungkin menganggapku klise. Namun senyatanya memang seperti itu, kan? Aku tidak menyalahkan kalian. Memang kalau perasaan sudah berbicara, kita bisa apa? Selain itu, aku juga tahu sekali rasanya mencintai seseorang yang sudah memiliki pasangan. Bahkan bisa dibilang aku ahli dalam sakit itu. Bukan hanya pernah, dulu aku sering sekali jatuh cinta pada seseorang yang sudah berdua. Aku tahu bagaimana cemburunya melihat dia yang kucinta bermesraan dengan kekasihnya. Aku tahu bagaimana rasanya rela melakukan apa saja untuk bisa bertukar posisi dengan kekasihnya. Aku tahu bagaimana rasanya perasaan bersalah karena berharap orang yang kucintai putus dengan pacarnya. Aku tahu itu semua.

Dan sekarang, setelah tahu kalian mencintai pacarku, apakah lalu aku akan dengan tega mengatai-ngatai kalian dengan sebutan-sebutan kasar dan berpikir bahwa itu akan menghentikan cinta kalian pada pacarku? Tidak. Karena aku tahu, sudah cukup terluka untuk tahu dia yang kita cintai ternyata memilih orang lain, dan (parahnya) tidak pernah mengganggap kita ada selama ini, tanpa harus ditambah segala caci dari pacarnya.



Untuk mbak Mawar, mbak, aku minta maaf karena ini sudah di luar kuasaku. Aku paham sekali mengapa mbak mendekatiku, mengajakku berkenalan, dan berusaha untuk menceritakan keadaan mbak padaku agar aku melepaskan pacarku. Mbak, aku tahu mbak sudah mencintai pacarku dari sejak kuliah S1 semester 4. Wah, itu berarti sudah berapa tahun, ya? Aku tahu mbak menunggu bertahun-tahun untuknya. Aku paham sekali mengapa mbak datang dan menangis padaku menceritakan itu semua. Namun mbak, meskipun cinta adalah hak setiap orang, manusia juga tidak bisa memaksakan cinta. Atas nama pacarku, aku mohon maaf karena perasaan cinta yang mbak harapkan itu tidak ada untuk membalas apa yang sudah mbak rasakan. Percayalah mbak, mbak mungkin berpikir mencintai dia yang sudah berdua itu sakit. Namun lebih sakit lagi saat mengetahui bila cinta itu bertepuk sebelah tangan. Maafkan aku berbicara begini, mbak. Karena aku hanya berusaha membuatmu mengerti, bahwa bila aku meninggalkan pacarku seperti keinginanmu, tidak berarti dia akan membalas cintamu. Percayalah, aku balas marah pada pacarku saat dia marah mengetahui mbak sudah mendekatiku dan memohon padaku untuk meninggalkannya. Ia marah padamu, mbak. Namun dalam marahku padanya, aku berhasil memberinya penjelasan bahwa cinta, apapun bentuknya, tidak pantas ditolak dan dihina sedemikian rupa. Sekarang ia mulai bisa mengerti untuk menghargai banyak cinta yang ditujukan padanya, mbak. Meski caranya untuk menghargai tidak dengan cara dibalas seperti yang mbak harapkan.

Untuk seseorang yang suka menerorku dengan mengirimkan pesan-pesan menghina, hey, ayo kenalan :D Daripada mengirim pesan-pesan tak bernama, akan lebih asyik bila kita mengobrol secara tatap muka. Tidak, aku tidak akan marah padamu. Seperti yang tadi kubilang, aku kenyang merasakan apa yang kau rasa. Dengan mengobrol santai berdua, mungkin aku bisa mengajarimu bagaimana berhasil bertahan dari sakit cinta tak berbalas. Oh..satu lagi. Aku tidak bilang pada pacarku tentang pesan-pesan yang kau kirimkan nyaris setiap saat. Nanti akan jadi prasangka dan fitnah bila akhirnya ia menebak-nebak siapa pelakunya.

Untuk kamu yang bilang aku tidak pantas untuk pacarku, wah..kamu benar sekali. Aku memang tidak pantas untuk dia. Apalah aku. Aku tidak pintar seperti kamu (aku tau kamu pintar karena pacarku selalu dikelilingi orang-orang pintar yang sering saling tukar pikiran. Pasti kamu ada di salah satunya). Aku juga pasti tidak secantik kamu. Benar-benar tidak  pantas. Aku saja bertanya-tanya kenapa pacarku memilihku :D


Kalian semua, siapapun kalian, apapun yang kalian lakukan, aku tidak membenci kalian. Tidak bisa. Setiap kali teman-temanku berusaha membuatku membenci kalian, aku teringat bayangan diriku dulu yang memelas mengharap sedikit cinta dari dia yang bahkan tidak memperhatikanku. Membenci kalian akan seperti membenci diriku sendiri dulu. Tidak bisa.

Satu yang pasti, aku doakan agar kalian segera mendapat cinta yang sebenar-benarnya. Bila tidak bersama pacarku, semoga kalian mendapat penggantinya yang mirip dengan pacarku. Aku tau bagaimana kesalnya ketika mereka bilang, “semoga kamu dapat yang lebih baik.” Kalian pasti tidak mau yang lebih baik, kan? Maunya pacarku? Iya. Aku juga dulu berpikir begitu. Maka aku mendoakan semoga kalian mendapat replikanya. Yang bisa membuat kalian jatuh cinta seperti kalian mencintai pacarku. Yang membuat kalian bersyukur bahwa setelah bertemu dengannya, kalian terselamatkan dari perasaan jijik pada diri sendiri dan kejaran rasa bersalah serta karma yang buruk karena telah merebut kekasih orang :)

Kebahagiaan selalu untukmu, untukku, dan untuk kita semua.



Salam

Aku yang tidak pantas kalian cemburui




oleh @sneaking_jeans
diambil dari http://menyingsingfajar.wordpress.com

No comments:

Post a Comment