Dear kamu lelaki tionghoa, bermata sipit dan berambut ala militer. Perkenalkan aku pelanggan barumu, aku yang sedang sibuk menggarap proposal KTI, mohon kerjasamanya yah.
Apa kabar kamu hari ini koko? Kabarku disini cukup tidak baik, ah maklum saja aku sedang rindu pada senyum, senyum photocopymu itu. Boleh kan aku namai senyummu itu senyum photocopy karena kita bertemu ditempat photocopy. Senyummu memang hangat tapi tak sehangat senyum si Tukang Parkir yang sehangat mentari yang ternyata senyum yang menjerumuskan seakan merasa dicinta padahal tidak. Haha maaf aku jadi curhat. Tapi aku jujur, aku rindu sekali si Tukang Parkir, Ko.
Ko, tungguin aku yah rencana besok ngeprint lagi kesana, padahal jauh kan yah dari kampus aku, tapi tetep deh demi Koko. Eh salah, demi murah maksudnya maklum Ko kita ini anak kosan, sukanya yang serba murah. Hehe
Hey Koko senyum photocopy, mau aku ajarkan cara menghitung kertas yang cepat tidak? Menghitung satu-satu seperti Koko itu lama. Mau yah, besok aku ajarkan.
Ko, besok boleh tidak aku ngeprint Proposal KTI nya sekalian photocopy senyum kamu. Nanti biar aku tunjukan pada si Tukang Parkir, kira-kira menurutmu dia jealouse tidak yah? Ah pasti tidak, dia kan tidak memiliki perasaan apapun padaku.
Terimakasih ya Ko senyum photocopynya, dan tawa kecilmu disela obrolan kita yang hanya mungkin 30 menit, tapi menghibur hatiku yang sedang kalut karena menahan rindu.
Aku, Penyuka Senyum Photocopy.
Ditulis oleh : @dhiny_mayvi
Diambil dari http://dhinymayvi.tumblr.com
No comments:
Post a Comment