05 February 2013

Surat #DuaHati @nadyasiaulia dan @PriaHujan

Ada yang Tidak Padam


Gemintang itu riang sekali menemui malamnya, mereka tersenyum dengan bahasa cinta yang saya mengerti. Kira-kira bersediakah mereka jika kali ini ku titipkan surat cinta untuknya disana?


--



Rupanya, kemarin ada yang berlutut ke tanah dan memohon langit agar bergemuruh ya? Ada yang meminta jangan pergi dengan mengirimkan semua pesan dari hati kepada matahari yang akan berganti. Hmm.. pantas saja hujan begitu deras di mimpi dan nyataku. Pantas saja hujan begitu menakutkan dimataku. Tidak pernah-pernahnya begitu.

Kamu lelah, aku tahu. Teramat lelah. Terima kasih telah sekuat tenaga memperjuangkan aku dan kita.

Semoga cintaku bisa menjadi selimut hangat malammu. Sehingga kamu tidak akan kedinginan lagi.

Kamu.. Yang tidak pernah aku mau beritahu bahwa aku menangisimu.

Saat melepasmu pergi jauh, sebenarnya hatiku tetap ingin menunggu. Saat kamu menghilang, aku tak tahu hendak kemana akan mengadu. Saat kamu redup, aku bergumul rindu semu.

Aku cinta kamu oleh karna itu aku menangis. Tangisan yang hanya bantal yang tahu. Entah tangis kesedihan, perpisahan atau kerinduan.

Ada banyak cerita yang ingin aku labuhkan ke pelukanmu hujan. Ternyata aku hanyalah gersang yang selalu memerlukan kehadiranmu. Atas nama cinta, aku melanggar segala janji yang aku buat sendiri. Mungkin saat itu juga, waktu ingin membuktikan, bahwa cinta tidak memerlukan janji-janji kosong..

Tentangmu, ada yang tidak bisa hilang Tak kan mudah dilupakan.
Dan ada yang tak pernah padam disini, di dalam hati.



Baiklah, kita akan berjumpa esok hari, di kota tempat kita bertemu pertama kali. 

Yang tidak sabar menanti esok hari.

[N]
Surat ini balasan untuk: Aku Baik Saja 




Oleh @nadyasialia untuk @PriaHujan
 
 
 
---
 
 
 
 
Surat balasan @PriaHujan untuk @nadyasiaulia
 

Hey, Selamat Jatuh Cinta (padaku lagi)


Kepada, Perempuan yang telah kembali padaku.
Semalam,aku cepat lelap, siang sudah berhasil melumpuhkan semua indraku, hingga malam sudah harus membelaiku dengan segera, agar mimpi dengan sigap datang. Terbangun dengan tatapan aneh beberapa sahabatku, “Kamu tidurnya aneh, sambil tersenyum”.
“Mungkin mereka menyinggungmu”
Terima kasih, semoga kembalimu kali ini, kau betah tinggal dalam hatiku, disitu sudah kuhiasa beberapa foto kenangan kita pertama kali bertemu.
Eh, tentang pertemuan kita pertama kali, masih ingat? Kita punya pandangan yang beda, kali ini, kuceritakan versiku sendiri tentang pertemuan kita pertama kali.
 
Tahukah kau bahwa ketika seorang jatuh cinta, semua berjalan begitu lambat, bahkan senyumanmu terekam dengan jelas pertama kali. Kali itu awan berbentuk kelinci yang sedang melompat. Saat itu aku tersesat, dan menemukan dirimu. Bertanya arah pada perempuan manis yang kujumpai di Bandung. Ya, senyumanmu yang jalan begitu berbunga-bunga, dan bintang serupa lampu hias malam itu, ah entahlah, cinta begitu menyilaukan kali itu.
Kali ini suratku (lagi-lagi) singkat. Tapi semoga makna yang kau dapat sepanjang sejarah manusia.
Dari seorang yang jatuh cinta (lagi) pada orang yang sama   
 
 
 
 

No comments:

Post a Comment