Ada yang Tidak Padam
Gemintang itu riang sekali menemui malamnya, mereka
tersenyum dengan bahasa cinta yang saya mengerti. Kira-kira bersediakah mereka
jika kali ini ku titipkan surat cinta untuknya disana?
--
Selamat Malam, pria penguasa tahta kerajaan hujan.
Rupanya, kemarin ada yang berlutut ke tanah dan memohon langit agar bergemuruh ya? Ada yang meminta jangan pergi dengan mengirimkan semua pesan dari hati kepada matahari yang akan berganti. Hmm.. pantas saja
hujan begitu deras di mimpi dan nyataku. Pantas saja hujan begitu menakutkan
dimataku. Tidak pernah-pernahnya begitu.
Kamu lelah, aku tahu. Teramat lelah. Terima kasih telah
sekuat tenaga memperjuangkan aku dan kita.
Semoga cintaku bisa menjadi selimut hangat malammu. Sehingga
kamu tidak akan kedinginan lagi.
Kamu.. Yang tidak pernah aku mau beritahu bahwa aku
menangisimu.
Saat melepasmu pergi jauh, sebenarnya hatiku tetap ingin
menunggu. Saat kamu menghilang, aku tak tahu hendak kemana akan mengadu. Saat
kamu redup, aku bergumul rindu semu.
Aku cinta kamu oleh karna itu aku menangis. Tangisan yang
hanya bantal yang tahu. Entah tangis kesedihan, perpisahan atau kerinduan.
Ada banyak cerita yang ingin aku labuhkan ke pelukanmu hujan.
Ternyata aku hanyalah gersang yang selalu memerlukan kehadiranmu. Atas nama
cinta, aku melanggar segala janji yang aku buat sendiri. Mungkin saat itu juga,
waktu ingin membuktikan, bahwa cinta tidak memerlukan janji-janji kosong..
Tentangmu, ada yang tidak bisa hilang
Tak kan mudah dilupakan.
Dan ada
yang tak pernah padam disini, di dalam hati.
Baiklah, kita akan berjumpa esok hari, di kota tempat
kita bertemu pertama kali.
Yang tidak sabar menanti esok hari.
[N]
Surat ini balasan untuk: Aku Baik Saja
Surat ini balasan untuk: Aku Baik Saja
Oleh @nadyasialia untuk @PriaHujan
Diambil dari nadyaratnasari.blogspot.com
---
Surat balasan @PriaHujan untuk @nadyasiaulia
Hey, Selamat Jatuh Cinta (padaku lagi)
Kepada,
Perempuan yang telah kembali padaku.
Semalam,aku cepat lelap, siang sudah
berhasil melumpuhkan semua indraku, hingga malam sudah harus membelaiku dengan
segera, agar mimpi dengan sigap datang. Terbangun dengan tatapan aneh beberapa
sahabatku, “Kamu tidurnya aneh, sambil tersenyum”.
“Mungkin mereka menyinggungmu”
Terima
kasih, semoga kembalimu kali ini, kau betah tinggal dalam hatiku, disitu sudah
kuhiasa beberapa foto kenangan kita pertama kali bertemu.
Eh,
tentang pertemuan kita pertama kali, masih ingat? Kita punya pandangan yang
beda, kali ini, kuceritakan versiku sendiri tentang pertemuan kita pertama
kali.
Tahukah
kau bahwa ketika seorang jatuh cinta, semua berjalan begitu lambat, bahkan
senyumanmu terekam dengan jelas pertama kali. Kali itu awan berbentuk kelinci
yang sedang melompat. Saat itu aku tersesat, dan menemukan dirimu. Bertanya arah
pada perempuan manis yang kujumpai di Bandung. Ya, senyumanmu yang jalan begitu
berbunga-bunga, dan bintang serupa lampu hias malam itu, ah entahlah, cinta
begitu menyilaukan kali itu.
Kali ini
suratku (lagi-lagi) singkat. Tapi semoga makna yang kau dapat sepanjang sejarah
manusia.
Diambil dari privatesastra.blogspot.com
No comments:
Post a Comment