26 January 2013

Surat Kaleng untuk @dwikaputra


Jakarta, 18 Januari 2013

Teruntuk @dwikaputra

Hai Dwika, Ini aku.  Aku mengumpulkan keberanian dan butuh waktu lama untuk menulis surat ini untukmu.  Namun, dengan seluruh kekuatan yang aku kumpulkan, aku berhasil.

Ini (belum sepenuhnya) surat cinta.  

Aku mengenalmu awalnya hanya sosok yang biasa saja. Semakin lama, semakin luar biasa karena kau melakukan hal-hal fantastis.  Tak sedikit decak kagum keluar dari mulutku dan aku takjub betapa luar biasanya Tuhan menciptakan dirimu.

Mengenalmu yang aku lihat cukup kuat dari luar, ternyata cukup rapuh di dalam. Sehingga aku mengirimkan sebongkah semangat, pelukan dan doa, agar membuatmu tetap kuat dan tersenyum. Dan aku harus pastikan itu. Memastikan kamu baik-baik saja.

Apakah aku harus bersikap biasa saja? Bagaimana caranya, jika pada akhirnya bergantian dirimu mengirimkan perhatianmu kepadaku, tertuju ke sini. Bagaimana kalau aku suka beneran? Kamu mau tanggung jawab?  Di antara sekumpulan perasaan takutku dan kebingunganku, aku harus bagaimana?  

Atau jangan-jangan ternyata hanya perasaanku saja, yang ternyata kamu hanya bersikap baik untukku. Kau tahu, pikiranku mulai penuh tentangmu, dan mulai terlalu banyak “jangan-jangan”  yang  melintas.

Jika “jangan-jangan” ku benar, jangan menjauh. Karena aku ingin selalu mengucap,
Tetap tersenyum Dwika

Teriring doa,
Dari aku.

No comments:

Post a Comment