Untuk Kamu yang Tidak Tergambarkan Oleh
Sekedar Kata Cantik
Untuk Kamu, @sheaaanie
Untuk kamu,wanita yang dengan santainya diam dalam
khayalku,aku mulai menulis kata-kata ini.
Kamu tahu kan aku siapa? Ya! Aku adalah anak muda
yang penuh dengan logika cinta. Anak muda yang semangat karena cinta,layu pun
karena cinta. Walau sebenarnya,aku tak tahu pasti cinta itu perasaan macam apa.
Jadi begini,ada satu -mungkin seribu- pengakuan yang
ingin aku katakan. Hmm,tunggu sebentar. Kamu tahu kan kamu itu siapa? Belum
tahu? Baiklah. Kamu itu,wanita yang menjadi penyebab hanya ada sedikit bintang
di malam ini. Ya,mungkin karena mereka malu pada (maaf) kecantikanmu.
Pertama,maafkan kelancanganku yang tiba-tiba menulis
tentang kamu ini. Aku memang hanya punya keberanian berkata kepadamu disini.
Mungkin yg kubutuhkan saat ini adalah kebodohan,kesembarangan,kecuekan,dan
kegilaan. Tapi apa lacur,itu semua sifat yg aku tak punya.
Kamu mungkin aneh bagaimana bisa aku menulis ini. Ya
wajar saja,setiap bertemu,mana berani aku menatap dalam matamu. Paling sekedar
lirik,lalu pandanganku dibawa angin jauh pergi ke gumpalan angan tentangmu.
Kalau sudah begitu,biasanya pikiranku berkata "jangan terlalu jauh
berharap". Oh iya,jauh itu maksudnya sampai ke hati. Karena katanya,entah
siapa,ada sebuah palung yg sangat dalam di hati ini. Susah kembali kalau sudah
jatuh kesana.
Iya,iya. Aku memang pernah tersenyum padamu. Tapi
itu pun sudah kupaksakan. Asal kamu tahu,lengkung senyumku itu bukan tercipta
begitu saja. Itu hasil pergolakan keinginan dan ketidakkeyakinan. Keinginan
untuk tersenyum kepadamu dan ketidakkeyakinan apakah senyum ini betul
berpengaruh padamu. Bukan mengharapkan senyummu,bagiku itu melebihi perkiraan
awal. Ya setidaknya membuatmu melihat senyumku lebih lama dari biasanya. Itu
cukup.
Mencintaimu,dicintai olehmu,menyanyangi mu,disayangi
olehmu,diperhatikan olehmu,dan memerhatikan dirimu. Itu yg kau anggap
ketidakmungkinan. Menggenggam jemarimu,mengelus kepalamu,dan mencubit pipimu.
Itu yg mereka sebut khayalan semu. Sedangkan melindungimu,membimbingmu,dan
membahagiakanmu. Itu yg kupikir harapan yg terlalu jauh.
Kenyataannya? Saling pandang,tegur sapa dan sedikit
basa-basi. Bahkan sekedar obrolan seru pun tidak ada. Maklum,aku memang penakut
dan pecundang.
Ingatkah kau saat kita hanya berdua? Saat dimana aku
dan kamu duduk bersebelahan. Saat dimana kau lihat betapa pecundangnya aku.
Saat dimana malam berlalu begitu cepat karena ketidakberanianku,dan saat sinar
matahari terasa begitu dingin karena sikapmu. Saat dimana kita sama-sama
diam,kita sama-sama tak pandang,dan kita sama-sama takut. Aku takut menyapamu
dan kau takut menjawab sapaku.
Tapi apakah kau tahu,dalam diamku,aku tetap
memikirkanmu. Dalam tidurku,aku masih tetap memimpikanmu. Dan dalam
tawaku,selalu ada wajahmu. Apakah kau tahu,dalam diammu,aku tetap mengharapkanmu.
Dalam tidurmu,aku tersenyum padamu. Dan untuk tawamu,aku rela berbagi
dengannya.
Sampai saat ini pun,aku belum menyerah. Mungkin
tidak akan pernah. Paling hanya sekedar putus asa. Paling hanya sekedar
berpikir bahwa kau hanya pertanyaan dan aku bukanlah jawaban. Tenang
saja,menyerah untuk terus memandangmu,memikirkanmu,dan memimpikanmu adalah
sebuah ketidakmungkinan. Yang mungkin untuk saat ini,aku hanya bisa
melindungimu,membantumu,dan menyemangatimu. Dan maaf bila sikapku itu membuatmu
resah.
Untuk kamu,wanita yang tidak tergambarkan oleh
sekedar kata cantik,aku berharap.
Aku berharap kamu membaca tulisanku ini. Karena
hanya inilah harapanku agar kamu tahu bagaimana perasaan ku sebenarnya. Hanya
inilah cara agar kata cinta benar-benar ada diantara kita. Aku harap nantinya
pandangan kita berdua dapat bertemu ditemani sang senyum,tanpa malu dan takut
lagi. Aku juga berharap,kamu tidak merasa jijik dan benci kepadaku karena
tulisan ini serta tidak menggangu hubunganmu dengan dia (pria itu).
Satu lagi,aku harap waktu membawa keberanian bagiku
(atau kita berdua) untuk mengucapkan janji takkan berpisah selamanya.......
No comments:
Post a Comment