Elemen Pertama: Udara
Kepada:
@Apulski_sinurat
Jakarta, 18 Januari 2013
Dear
Apul,
Meski
surat ini tidak menyertakan nama pengirim, aku rasa kamu tahu siapa yang
mengirimnya hanya untukmu: Pemuja terbesarmu.
Bersama
surat ini pula aku hembuskan nafas kekagumanku kepadamu dalam hidupku. Aku
begitu menyukai tiap kali namamu terbawa angin ke telingaku, mengalun layaknya
lonceng kecil di taman kala udara dingin hujan musim panas berhembus manis.
Tiap kata yang keluar dari mulutmu, entah canda atau obrolan biasa, adalah
atmosfir yang mampu menjadi tameng untuk melindungiku dari segala beban yang
diberikan dunia.
Maaf
sekali surat ini begitu pendek, namun terima kasih telah menjadi oksigen dalam
tiap langkahku.
Cheers,
Pengagum
terbesarmu
P.S.
Do you know that you’re the nice cool
breeze in me and I have this storm feeling for you?
No comments:
Post a Comment