13 February 2013

Teruntuk Bosse @PosCinta!


Selamat sore, Bosse…

Sekarang tanggal 12 Februari, jadi katanya aku harus menulis surat cinta untuk orang yang paling ingin kutemui saat gathering nanti. Sebelumnya aku mau minta maaf sama Bosse. Maaf kalau surat ini kacau balau, maaf kalau tulisanku ngelantur. Aku menulis surat ini dengan perasaan kalah, Bosse. Sebenarnya hari ini aku enggan menulis surat. Tapi apalah dayaku, Bosse sudah berbaik hati selama dua tahun terakhir memberiku wadah untuk bisa menulis teratur setiap hari. Terima kasih ya, Bosse. 

Bosse tahu, tidak? Kemarin pagi omaku meninggal. Rasanya sedih sekali, Bosse. Rasanya seperti hatinya Bosse dibawa pergi separuh. Malah mungkin hatiku hanya ditinggalkan seperempat. Perih. Kemarin aku masih di Bukittinggi, aku melihat oma sampai ke tempat peristirahatan terakhir beliau. Aku ingin lebih lama lagi di Bukittinggi. Sungguh aku ingin tinggal disana lebih lama lagi. menemani mama. Memberikan sebuah ruang segar penuh ketegaran di hati mama. Menjaga adik-adik, membantu meringankan beban mama dan papa…. tapi … tapi mendadak ada satu hal penting yang harus kulakukan di kampus siang tadi. Jadi sepagi tadi aku sudah kembali berada di Bandung. Aku tidak ingin kembali ke Bandung sebenarnya. Tiga hari lagi pun adikku ulang tahun. Ya tuhan. Bagaimanalah aku akan pergi. Bagaimanalah …. :’( maaf yah, Bosse, jadinya aku malah curcol di surat ini.

Bosse, di gathering nanti yang paling ingin kutemui adalah Bosse. Ingiiiiin sekali! Sekali aja kok Bosse, gak banyak-banyak. *lho Semoga nanti di gathering-nya sedihku sudah berkurang ya, Bosse. Ssemoga kalau aku sudah melihat senyum dan keriangan Bosse dan kakak-kakak tukang pos yang baik-baik, tawaku bisa terurai lagi ya…. Sudah dulu ya, Bosse. Sudah hampir pukul enam di jam digitalnya tivi one. Sampai jumpa di Gathering #30harimenulissuratcinta!  )

Tertanda,

Yang selalu menunggu surat cinta (?)


Oleh @ulyauhirayra
Diambil dari http://ulyauhirayra.wordpress.com

No comments:

Post a Comment