14 February 2013

Untuk Kamu, Kamu dan Kamu


Kepada tiga tukang pos favorit saya. Apa kabar? Masih sehat dan bugar, kan? Mudah-mudahan nggak tepar setelah sebulan mengantarkan surat-surat dari dan ke seluruh penjuru Indonesia. Semoga Tuhan selalu bersama kalian ^^

1. @zulhaq_ :
Halo. Saya nggak menyangka akhirnya kamu jadi tukang pos juga, Zia. Cukup kaget juga sebenarnya. Tapi jika diingat-ingat, selama saya mengikuti kicauanmu, seorang Zia memang selalu membuat kejutan. Dari tweet-tweet kocak ketika hampir terlambat masuk ke pesawat (masih kepikiran, kok sempat sih, Zi…), atau keribetan tempat kerja yang sering berpindah-pindah (bahkan kamu sering menyebutnya dengan hutan, bukan? Hehehe…), atau tweet-tweet pecun yang kadang bikin hening, atau kemunculan buku pertamamu yang berjudul Home Tweet Home. Zia selalu punya inovasi untuk hidupnya. Salut! Semangat untuk ke depannya, ya. Semoga semakin sukses di udara 

2. @ikavuje :
Halo, Ika. Awalnya saya tidak mengikuti kicauan-kicauan Ika di Twitter. Tapi ketika saya berjalan-jalan di blog berisi surat-surat yang Ika nahkodai, saya takjub. Ika menyempatkan diri untuk memberi komentar di semua surat! Bahkan selalu membubuhkan kalimat penyemangat agar besok pasukan-pasukanmu tidak lupa membuat surat lagi. Bagi semua orang, mendapat komentar di blog sebagai peninggal jejak itu rasanya luar biasa. Dan sebagai tukang pos yang sangat sibuk, Ika telah melakukannya dengan sangat baik. Good job!

3. @chachathaib :
Halo, Chacha… Akhirnya selesai juga ya tugas nganter-nganter suratnya. Saya berterima kasih karena selama ini surat-surat saya telah diantar dengan baik. Sempat ada pertanyaan di awal-awal kegiatan #30HariMenulisSuratCinta ini, tentang jadwal penyampaian surat yang sepertinya terlalu malam. Rasanya tujuan silaturahmi antarblog semacam ‘tersendat’ karena tidak banyak manusia yang bisa mampu bertahan hingga malam. Tapi ternyata nggak juga. Silaturahmi tetap berjalan tanpa harus menunggu tukang pos menyampaikan surat-surat itu. Kiriman surat lewat pos aja bisa dilacak keberadaannya, apalagi via Twitter hehehe…
Kadang-kadang kloter akun L-O sangat penasaran dengan surat-surat terpilih. Karena sempat beberapa hari seakan-akan kloter ini terlewatkan begitu saja (lalu terdengar lagu Sheila on 7 – Yang Terlewatkan. Saya pribadi sih nggak berharap banyak (untuk terpilih), karena memang isi surat-surat saya nggak pernah ‘rapi’ hehehe…).
Tapi mengetahui Chacha sampai sakit, sepertinya memang aktivitasmu banyak sekali hingga tidak cukup waktu untuk beristirahat. Dari pagi hingga tengah malam (termasuk menyempatkan membaca dan mengantarkan seluruh surat yang memenuhi tab mensyenmu). Saya maklum. Menjadi manusia multitasking memang nggak mudah. Bisa jadi ada beberapa pekerjaan yang tidak maksimal. Tapi saya harap, jangan korbankan kesehatanmu, ya. Semoga semua persiapan pernikahannya lancar seperti jalanan Jakarta ketika lebaran. Dan semoga pernikahannya langgeng dan selalu dinaungi oleh cinta yang nggak pernah menua.

Sekian surat dari saya. Senang bisa menjadi bagian dari #30HariMenulisSuratCinta (meskipun nggak konsisten selama 30 hari. Hiks). Sayang sekali saya nggak bisa hadir di acara gathering #30HariMenulisSuratCinta. Tapi dari jauh, saya selalu berdoa untuk kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan kalian.

Best regards,
@noichil


Oleh @noichil untuk @zulhaq_ @ikavuje @chachathaib
diambil dari http://noichil.wordpress.com

No comments:

Post a Comment