14 February 2013

Sampai Jumpa


Dear Miki,

Ini surat ketiga yang kubuat untukmu ya (kalau kamu ingat). Iya jangan heran kalau aku ingat. Aku pengingat yang paling ingat (bukan sombong), seperti aku ingat tanggal pertama kali aku bertemu kekasihku. 

Surat ketiga ini sebenarnya kubuat (agak) terpaksa untuk kamu, tukang posku. Walaupun terpaksa, surat ini sudah kubuat dari hari Minggu (agak niat ya terbacanya). Jangan geer dulu, bukan seniat itu aku membuatnya. Hanya saja, saat membuat ini aku sedang senggang dan ini mungkin surat perpisahan yang harus dipersiapkan dengan baik.

Miki, tak terasa ini adalah hari terakhir kamu bertugas menjadi tukang posku di #30HariMenulisSuratCinta. Senang bisa mengenalmu, berbicara dengamu walau hanya di dunia maya.

Oiya tukang posku, boleh aku mengomelimu? Aku sebal kamu ternyata tidak mengedit tulisan surat yang akan di posting. Ah, kacau sekali. Aku baru sadar saat membaca suratku  yang kau posting. Tapi memang salahku juga sih tidak mengedit sebelum mengirimnya.

Miki, beberapa hari terakhir ini kamu bukan hanya tukang posku, tapi juga sudah menjadi temanku – khususnya malam hari, kamu menjadi teman berbincang saat insomniaku kambuh. Beberapa kalimatmu yang kuingat “Jangan menjadi poselin, keep brownie!” Terima kasih, setidaknya kamu membuat aku agak percaya diri dengan kulit cokelatku. (sepertinya kamu harus menasihati para remaja yang tergila-gila ingin menjadi porselin.)

Miki, kamu tau mengapa aku tak suka berkata “Good Bye” atau “Selamat Tinggal”? Menurutku itu artinya perpisahan selamanya. Aku lebih suka berkata “Sampai Jumpa”. Sampai jumpa lagi di kesempatan mendatang yang mungkin akan Tuhan ciptakan


Oleh @hutamiayu kepada @korekapikayu
Diambil dari http://hutamiayu.tumblr.com

No comments:

Post a Comment