03 February 2013

The Power of 'Jalanin Aja Dulu'

teruntuk kamu, salah satu alasanku untuk mengucap syukur.

aku tidak perlu menjelaskan kepada siapa aku menuliskan surat cinta hari ke dua puluh ku ini . aku rasa kamu pun sudah mengerti siapa kamu yang aku maksudkan di sini . silahkan tersenyum ! tapi jangan terlalu lebar ~

baiklah kamu , bagaimana rasanya dituliskan surat cinta ? bagaimana rasanya begitu dirindukan olehku ? bagaimana rasanya menjadi orang yang aku anggap penting dengan begitu sibuknya aku menghadapi hari ? sudah tenang saja , kamu tidak perlu menjawabnya , cukup kamu pikirkan sendiri . cukup kamu simpan sendiri .

jadi begini kamu .. aku berterima kasih dengan segala kebaikan yang selalu kamu limpahkan sampai kadang-kadang aku merasa terlalu penuh . tidak mampu menampung semuanya yang akhirnya membuat aku merasa merindukanmu . kemudian dengan sedikit akal aku memutuskan untuk mencarimu dan mengembalikannya , tapi lagilagi kamu melimpahkan kebaikan dan kebahagiaan dua kali lebih besar . sampai aku bingung harus aku namakan apa perasaan ini . kebahagiaan pangkat dua barangkali ?

sekarang kamu lagi ada di mana ? mungkin kamu sudah sampai ke kotamu . kota yang kamu rindukan sekaligus kamu benci dengan segala ketidakwajarannya . macet yang berlebihan , banjir yang sering mampir tanpa diminta dan apapun itu . pun seperti itu , aku mengetahui dengan sungguh , kalau kamu merindukan kota itu . tempat yang selalu kamu anggap pulang :)

ah , kamu ingat ini : “jangan terlalu lama pergi , nanti aku sedih .” aku selalu mengatakan hal itu , padahal kamu hanya pergi ke atm sekitar 10 menit . dan sekarang kamu mau pergi 3 minggu . ada perasaan kesal dan merasa harus memonopoli kamu , kemudian melarang kamu pergi atau membuang tiket pesawatmu , tapi aku harus bisa membiarkan kamu pulang hari ini . aku harus mengantarkan kamu dengan senyum selebar-lebarnya . toh , seperti katamu , ini hanya sementara . hubungan ini juga hanya sementara , tapi persahabatan kita selamanya :)

tidak perlu merasa sedih , aku tidak memberikan kamu ijin untuk itu . lagi , apa alasan kamu atau kita untuk sedih ? harusnya kita bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan kita masing-masing dan kepada semesta . karena mereka berkoalisi mempertemukan kita . mereka membiarkan aku menemukan kamu , pencipta kebahagian sederhana yang terjadi setiap hari . dan seperti yang sering kita bilang , the power of ‘jalanin aja dulu’ , lantas , mengapa kamu masih sedih . tenang saja , suatu saat nanti , ketika kita berjalan dan akhirnya kita menemukan jalan buntu , kita pasti sudah cukup dewasa untuk saling melepaskan dan merelakan .

aaaah , surat ini tidak perlu panjang . yang harusnya panjang itu kesabaran aku menunggu kamu pulang ke sini :) remember this , somehow , just knowing that i have you , makes everything alright . even when they say no .

terima kasih , terima kasih dan terima kasih , kamu !

-anggi dwina gurning-

ps : selamat ulang tahun anggi dwina gurning !

Oleh @anggigurning 
diambil dari: http://ibitetheworld.tumblr.com

No comments:

Post a Comment